Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Inggris Sudah Keluar dari Pandemi Covid-19?

Kompas.com - 24/01/2022, 19:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertengahan Januari 2022, Inggris diprediksi jadi negara pertama yang berhasil keluar dari pandemi Covid-19.

Sebagaimana dikutip dari The Times(11/1/2022), pakar kesehatan publik London School of Hygiene and Tropical Medicin, Professor David Heymann mengatakan, tingkat kekebalan masyarakat Inggris di level sangat tinggi.

Sehingga, dia memprediksi virus corona di Inggris akan teratasi dan kembali ke pola penyebaran normal seperti infeksi lainnya.

Beberapa hari lalu pemerintah Inggris menghapus wajib masker, tetapi masih disarankan mengenakannya di ruang tertutup, saat ramai, dan bertemu orang asing.

Benarkah pandemi Covid-19 di Inggris sudah berakhir?

Baca juga: Inggris Cabut Pembatasan Covid-19, Klaim Gelombang Varian Omicron Telah Capai Puncak

Penjelasan epidemiolog

Menjawab pertanyaan ini, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyebut, pandemi di negara itu masih jauh dari kata selesai.

"Yang jelas Inggris buruk manajemen pandeminya, dari awal buruk. Boris Jhonson ini dari sisi leadership dia banyak tidak berbasis science, tapi lebih ke memulihkan ekonomi. Itu prioritasnya, dan memakan banyak korban," jelas Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/1/2022).

Dia menyebut, Inggris menjadi negara maju dengan tingkat kematian, infeksi, dan long Covid yang terbilang tinggi di antara negara-negara maju lainnya.

"Bayangkan di antara negara-negara maju, kematian di Inggris akibat Covid, salah satu yang tertinggi, termasuk kasus infeksinya," sebut Dicky.

"Long Covid yang terdata salah satunya yang tertinggi di Inggris ini," tambah dia.

Baca juga: Apakah PPKM Jawa-Bali Diperpanjang? Ini Tren Lonjakan Kasus Covid-19

Kasus infeksi anak masih tinggi

Selain itu, Dicky juga memaparkan data bahwa kasus infeksi Covid-19 pada anak di Inggris saat ini cukup tinggi.

Per 22 Januari 2022, ada 5.424 kasus infeksi dalam sehari yang terjadi pada anak usia 0-4 tahun.

Di hari yang sama, kasus infeksi pada anak usia 5-9 tahun adalah 17.112 kasus.

Lebih lanjut, dia menyebut, banyak pasien di rumah sakit Inggris akibat infeksi corona.

"Saat ini, setengah dari yang di rawat di rumah sakit ya karena Covid," kata dia.

Dicky meluruskan bahwa pandemi ini belum akan berakhir.

"Pandemi ini tidak akan berakhir meski kita katakan berakhir. Virus ini akan ikut hukum biologi. Virus ini tidak bisa selesai dengan kita menyatakan selesai," ujar Dicky.

Belum ada kolaborasi antarnegara

Salah satu faktor adalah belum ada kolaborasi jelas antarnegara di dunia dalam penanganan pandemi.

"Karena dunia ini belum berkolabirasi bersinergi kuat untuk meningkatkan responsnya, antara lain vaksinasi yang lebih setara merata," sebut Dicky.

Masih banyak negara yang abai dengan upaya pengendalian pandemi.

Sifat abai itu pada akhirnya akan membuat infeksi terus terjadi dan peluang munculnya varian baru begitu terbuka.

Jika varian baru ini kemudian terekspor ke negara-negara lain, maka pandemi akan terus berlanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com