Tanamkan dalam diri bahwa tantrum adalah hal normal, bukan salah Anda sebagai orangtua, bukan juga anak yang nakal.
Berteriak atau memukul anak di tengah tantrumnya tak akan menyelesaikan masalah justru sebaliknya itu akan memperburuk kondisi.
Ciptakan suasana yang tenang, respons dan atmosfer yang mendamaikan, dan jangan sampai Anda melanggar ajaran yang selama ini ditanamkan kepada anak, misalnya untuk tidak marah-marah.
Jika anda ingin mempersingkat drama tantrum yang tengah berlangsung, tinggalkan anak di ruangannya, selama Anda dapat menjamin kondisinya aman.
Ketika ia marah-marah dan tidak ada yang menyaksikan, maka tantrum bisa selesai dalam watu yang lebih cepat.
Jika anak masih melanjutkan amarahnya, diamkan dan jangan beri reaksi apa pun hingga kondisi membaik.
Barulah, Anda bisa mengajaknya berdiskusi dan memberikan pilihan lain tanpa harus menuruti apa yang ia minta.
Apabila tantrum terjadi di luar rumah, misalnya di pusat perbelanjaan atau tempat umum lainnya, ajak dia ke tempat yang sepi, mungkin ke rest room, mobil, atau yang lainnya.
Pastikan dia ada di tempat yang aman hingga tantrum reda.
Baca juga: Ingin Anak Lebih Cerdas? Atur Pola Makannya Menjadi Seperti Ini
Untuk mencegah anak mengalami tantrum, pastikan dia sudah makan dan tidur cukup sesuai dengan jadwal kesehariannya.
Jika anak tidak terbiasa dengan tidur siang, pastikan Anda mengajaknya rehat sejenak di sela-sela aktivitas kesehariannya.
Jika keduanya telah dicoba, tetapi tantrum masih juga terjadi, coba lah beberapa tips mencegah tantrum berikut ini:
Namun ingat, ketika menawarkan pilihan, pastikan pilihan-pilihan itu nyata adanya dan bukan sesuatu yang mengada-ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.