Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Utas soal Remaja 18 Tahun Sering Mengamuk dan Lukai Orangtua, Ini Kata Psikiater

Kompas.com - 23/01/2022, 20:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Menurutnya, jika remaja sudah melakukan hal-hal yang di luar norma, baiknya keluarga atau orang terdekat secara tegas menegur dan mengajarkan tentang konsekuensi pada remaja tersebut.

Karena itu menurut Enjeline, orangtua harus sepakat dalam masalah pengasuhan anak.

Apabila ingin anak berubah, maka orangtua juga harus berubah, satu rumah harus berubah mematuhi kesepakatan yang dibuat.

"Bila sudah tidak dapat diatasi, maka segera mencari bantuan profesional," imbuh Enjeline.

Baca juga: Kapan Minyak Goreng Subsidi Rp 14.000 Dijual di Pasar Tradisional?

Apakah bisa langsung dirujuk ke RSJ?

Enjeline mengatakan, jika kondisi remaja tersebut seperti yang diceritakan dalam twit viral itu, di mana sang kakak dan keluarga sudah lelah mengurusi remaja tersebut maka bisa dirujuk ke rumah sakit jiwa (RSJ).

"Setuju, kalau sudah begitu jelas ada masalah kejiwaan. Jenisnya belum bisa diketahui pasti. Perlu pemeriksaan lebih lanjut," ujar Enjeline.

Ia menambahkan, pada kasus seperti ini rujukan tidak selalu ke RSJ, melainkan bisa ke rumah sakit umum yang tersedia pelayanan psikiater.

Selain itu, biaya penanganan atau biaya administrasi juga bisa disubsidi dengan kepesertaan BPJS Kesehatan.

"Bisa (dengan BPJS Kesehatan), asal rujukannya sesuai," jelas Enjeline. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com