KOMPAS.com - Sebuah truk tronton melaju menabrak antrean kendaraan di lampu lalu lintas simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) pukul 06.15 WIB.
Hasil pemeriksaan awal kepolisian, penyebab truk tersebut menyeruduk 6 buah mobil dan 14 sepeda motor di simpang Muara Rapak diduga karena mengalami rem blong.
Truk dengan total berat 20 ton itu meluncur di turunan dan menabrak pengendara yang sedang berhenti menunggu pergantian lampu lalu lintas di Muara Rapak.
Hingga Jumat sore, kecelakaan maut ini mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang kritis, 3 orang luka berat dan 26 luka ringan.
Lantas, apa penyebab, solusi, dan cara menghindari rem blong?
Baca juga: Tentang Simpang Muara Rapak, Lokasi Kecelakaan Maut di Balikpapan
Dosen Departmen Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Jayan Sentanuhudy mengatakan, penyebab rem blong secara umum ada dua.
Pertama, kehilangan tekanan hidrolis akibat kebocoran minyak atau kualitas minyak rem yang buruk.
"Contoh kualitas minyak rem buruk karena minyak rem tidak memiliki ketahanan kompresibilitas yang baik," ujar Jayan, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/1/2022).
Penyebab kedua, yakni kehilangan friksi (gesekan) di kampas rem akibat over heat atau peningkatan suhu.
Jayan menjelaskan, over heat dapat diakibatkan oleh pengereman secara kontinyu dan terlalu lama, ditambah dengan beban kendaraan yang berat.
Baca juga: Viral, Video Detik-detik Truk Tronton Diduga Rem Blong Tabrak Sejumlah Kendaraan di Balikpapan
Setelah menjabarkan sejumlah hal umum mengenai penyebabnya, Jayan kemudian mengungkapkan apa saja yang harus dilakukan untuk menghindari rem blong.
Sebaiknya, dia melanjutkan, gunakan minyak rem sesuai rekomendasi pabrikan.
"Maintenance secara berkala (part-part bodi ganti secara berkala), beban maksimal sesuai rekomendasi pabrikan," terangnya.
Kemudian, apabila harus mengerem secara kontinyu, disarankan menggunakan engine brake untuk membantu pengeremannya.
"Terakhir ya mengemudinya pelan-pelan saja," kata Jayan.