Selain itu menurutnya masyarakat juga bisa membantu membuat biopori di rumahnya.
"Jadi apakah ada kemungkinan Jakarta tak lagi banjir, mungkin saja," katanya lagi.
Baca juga: Banjir Jakarta, Sistem Drainase dan Pembagian Kewenangan...
Namun ia menilai, bukan untuk setahun dua tahun ke depan. Perlu waktu cukup lama untuk mempersiapkan hal tersebut dan membuat Jakarta terbebas dari banjir.
Lebih lanjut, ia meminta tidak memasukkan unsur politik dalam penyelesaian banjir Jakarta.
Sementara itu, ahli hidrologi UGM Pramono Hadi menjelaskan, permasalahan banjir Jakarta memang belum tuntas dan butuh proses.
Kendati demikian, ia mengapresiasi tindakan Pemprov DKI Jakarta terkait proyek sumur resapan atau sumur tampungan.
Karena di Jakarta karakteristik tanahnya kebanyakan clay, sehingga disebut sumur tampungan atau storage.
"Pemerintah provinsi mengadakan proyek sumur resapan ada sekian ribu yang dibangun. Itu sudah bagus," katanya kepada Kompas.com, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Banjir Jakarta Trending di Twitter, Ini Link untuk Cek Kondisi Banjir
Lantaran hujan yang ekstrem dan jumlah sumurnya masih terbatas, hal itu menurutnya belum bisa dilihat hasilnya.
Pramono menegaskan, perlunya koordinasi semua pihak untuk menyelesaikan banjir Jakarta.
"Edukasi kepada masyarakat perlu dilakukan. Seperti saat ada penggusuran, bukan semata-mata ganti rugi, tapi juga diedukasi supaya tidak terjadi banjir yang lebih parah atau lebih memakan banyak korban," katanya.
Baca juga: Analisis BMKG soal Banjir Jakarta, dari Penyebab hingga Fenomena La Nina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.