Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Alasan Mengapa Anda Lebih Disukai Nyamuk daripada Orang Lain

Kompas.com - 19/01/2022, 16:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyamuk disebutkan menjadi salah satu hewan yang paling mengganggu bagi manusia.

Pasalnya, dengungan sayap nyamuk bisa membangunkan manusia yang sedang tidur, bahkan di saat terlelap sekalipun.

Tidak hanya itu saja, yang pasti gigitan nyamuk kerap kali menimbulkan rasa gatal di kulit.

Baca juga: Minum Bir Bikin Rentan Digigit Nyamuk, Benarkah?

Bentol akibat gigitan nyamuk adalah hal yang bisa terjadi pada setiap manusia.

Namun, pernakah Anda berada pada kondisi ketika nyamuk lebih sering menggigit Anda daripada orang di sekitar?

Mungkin darah Anda lebih "lezat" dan "manis" dibandingkan darah orang lain. Sayangnya, itu bukanlah alasan mengapa nyamuk lebih menyukai Anda.

Karena nyamuk dapat menyebabkan penyakit, seperti malaria dan demam berdarah, para ilmuwan kemudian menyelidiki berbagai faktor yang membuat beberapa orang lebih sering digigit nyamuk.

Baca juga: Berikut Alasan Mengapa Nyamuk Suka Menggigit Manusia

Golongan darah

Salah satu faktor tersebut adalah golongan darah.

Melansir Healthline, 16 September 2020, orang dengan golongan darah tertentu memiliki kumpulan protein khusus (antigen) yang berbeda pada permukaan sel darah merahnya.

  • A: hanya antigen A di permukaan sel darah merah
  • B: hanya antigen B di permukaan sel darah merah
  • AB: antigen A dan B di permukaan sel darah merah
  • O: tidak ada antigen A atau B di permukaan sel darah merah

Dalam beberapa studi, disebutkan bahwa nyamuk tampaknya lebih tertarik pada orang dengan golongan darah O dibandingkan lainnya.

Sebuah studi pada 1974 dengan obyek penelitian 102 peserta melihat berbagai faktor yang dapat menarik nyamuk.

Baca juga: 11 Fakta Unik tentang Tubuh Manusia

Nyamuk lebih suka mengigit orang dengan golongan darah O

Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti.SHUTTERSTOCK/TORYCHEMISTRY Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti.

Para peneliti menemukan bahwa nyamuk memang lebih suka menggigit orang dengan golongan darah O.

Dalam studi lain pada 2004, peneliti memeriksa preferensi nyamuk untuk golongan darah serta status sekretor.

Hasilnya, lebih banyak nyamuk hinggap pada orang bergolongan darah O. Namun, hasil tersebut hanya signifikan secara statistik bila dibandingkan dengan golongan darah A dan tidak dengan golongan darah lainnya.

Ketika antigen golongan darah diaplikasikan pada lengan peserta, nyamuk secara signifikan lebih tertarik pada orang dengan antigen H (tipe O) daripada antigen A, sedangkan antigen A secara signifikan lebih menarik dibandingkan antigen B.

Baca juga: Minum Bir Bikin Rentan Digigit Nyamuk, Benarkah?

Karena antigen golongan darah dapat ditemukan dalam air liur dan air mata dari sekretor, nyamuk mungkin dapat merasakan antigen ini saat mendekati seseorang. Namun, belum ada penelitian yang dilakukan untuk mendukung gagasan ini.

Sebuah studi pada 2019 juga menunjukkan hasil serupa.

Ketika peneliti memberikan sampel dari jenis darah yang berbeda di tempat makan terpisah, teramati bahwa nyamuk lebih suka pengumpan tipe O daripada pengumpan lainnya.

Baca juga: Berapa Banyak Darah dalam Tubuh Manusia?

Faktor lain yang memengaruhi intensitas gigitan nyamuk

Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti. DOK. Shutterstock Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti.

Akan tetapi, ada faktor individu lain yang memengaruhi intensitas gigitan nyamuk, misalnya karbon dioksida dan bau badan.

Ketika seseorang melepaskan karbon dioksida saat mengembuskan napas, ini akan meninggalkan jejak yang bisa diikuti nyamuk.

Peningkatan karbon dioksida di udara dapat mengingatkan nyamuk bahwa ada kemungkinan inang di dekatnya. Nyamuk kemudian akan bergerak menuju sumber karbon dioksida.

Baca juga: Berikut Alasan Mengapa Nyamuk Suka Menggigit Manusia

Sementara itu, ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi bau seseorang pada nyamuk.

Pertama, senyawa pada kulit. Para peneliti telah menemukan beberapa senyawa yang ada pada kulit yang membuat beberapa orang lebih menarik bagi nyamuk, seperti amonia dan asam laktat.

Kedua, bakteri pada kulit.

Menurut sebuah studi pada 2011, orang dengan jumlah bakteri lebih tinggi, tetapi memiliki keragaman bakteri yang lebih rendah di kulit, lebih menarik bagi nyamuk.

Dan, terakhir adalah faktor genetika.

Baca juga: 5 Tanaman yang Dapat Mengusir Nyamuk

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Tanaman Penghalau Aedes aegypti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com