Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Ghozali Everyday dan Mimpi Kaya Mendadak Lewat NFT atau Korupsi

Kompas.com - 19/01/2022, 10:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HAI, apa kabarmu?

Semoga kabarmu baik.

Di tengah aktivitas kita yang kembali normal seperti situasi sebelum pandemi, kita mendapati kabar yang memunculkan kekhawatiran.

Kasus positif Covid-19 yang terkendali dengan sangat baik, mulai menunjukkan peningkatan.

Jika sejak November 2021 hingga minggu kedua Januari 2022 kita bisa menjaga angka penularan di bawah 300 kasus, di minggu ketiga Januari 2022 kasusnya berlipat.

Peningkatan kasus Covid-19 akibat penularan varian B.1.1.529 atau Omicron berlipat seminggu terakhir.

Penambahan kasus positif Covid-19 pada Sabtu (15/1/2022) tercatat 1.054 kasus. Pada Selasa (18/1/2022) tercatat 1.362 kasus.

Angka 1.326 kasus merupakan penambahan kasus harian tertinggi, setelah dalam tiga bulan terakhir laju kasus Covid-19 berada di titik terendah

Jumlah kasus Covid-19 di atas 1.000 terakhir terjadi pada 14 Oktober 2021 dengan 1.053 kasus.

Pertengahan Oktober 2021 lalu, angka di atas seribu kasus adalah angka yang menggembirakan karena dalam tren turun setelah memuncak pada 14 Juli 2021 dengan jumlah 54.517 kasus.

Sementara angka 1.362 kasus pada Selasa (18/1/2022) adalah angka yang mengkhawatirkan karena dalam tren naik.

Sebanyak 1.362 kasus baru Covid-19 tersebar di 28 provinsi.

Lima provinsi dengan penambahan kasus tertinggi adalah DKI Jakarta (670), Jawa Barat (292 ), Banten (203 ), Jawa Timur (44) dan Bali (23).

Peningkatan jumlah pasien juga tercatat di RSDC Wisma Atlet. Jika pada Desember hanya sekitar 100 pasien, Senin (17/1/2022) tercatat 2.535 pasien.

Kasus Omicron di RSDC Wisma Atlet muncul dari pasien yang datang dari Arab Saudi, Turki, Malaysia, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Inggris, Spanyol, Jepang, Kenya, dan Taiwan.

Mengingat pengalaman kita dua tahun terakhir menghadapi pandemi, Presiden Joko Widodo minta masyarakat tidak khawatir berlebihan namun tetap waspada.

Khawatir berlebihan yang tidak perlu menghadapi kenaikan kasus ini adalah takut dan panik.

Jokowi mengatakan, berbagai studi kesehatan menyebutkan bahwa varian Omicron mudah menular.

Namun, gejala yang ditimbulkan Omicron lebih ringan. Rata-rata pasien dapat pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com