Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecanggihan Peluncur Roket Astros II MK 6 Andalan TNI AD

Kompas.com - 16/01/2022, 07:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menilik kecanggihan peluncur roket Astros II MK 6 yang dimiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).

Peluncur roket Astros II MK 6 sempat menuai pujian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkat kecanggihannya.

Pujian Jokowi dilontarkan saat meninjau deretan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI yang digelar di sekitar Istana Merdeka, Jakarta pada 5 Oktober 2021.

"Kami harapkan publik, masyarakat bisa tahu misalnya kita telah memiliki (roket) Astros sebanyak 56, misalnya. Ini roketnya bisa meluncur jarak 39 kilometer dan yang lain-lainnya. Inilah yang kita miliki," kata Jokowi.

Lantas, seperti apa kecanggihan peluncur roket Astros II MK 6 yang dibanggakan Jokowi tersebut?

Baca juga: Spesifikasi KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991, Kapal Perang Setara Rumah Sakit Tipe C Milik TNI AL

Kecanggihan peluncur roket Astros

Dilansir dari Tniad.mil.id, Astros II MK6 adalah peluncur roket multipel atau multiple launcher rocket system (MLRS), jenis roket unggulan terbaru yang dimiliki TNI AD sebagai senjata bantuan tembakan.

Astros II MK6 dioperasikan oleh Satuan Arteri Medan (Armed) TNI AD.

Roket buatan Avibras Aerospacial Brazil ini mempunyai nama Area Saturation Rocket System (Astros) yang diproduksi pertama kali pada 1983, dan terus dikembangkan sampai sekarang.

Seri yang dipilih dan dimiliki Indonesia adalah dari tipe II dan generasi ke-6 (Astros II MK 6).

Trend MLRS adalah ke arah sistem peluncur modular, di mana pengisian ulang munisi dilakukan bersamaan dengan tabung peluncurnya.

Adapun caranya adalah dengan mengganti tabung peluncur yang telah kosong dengan tabung peluncur baru yang sudah diisi munisi.

Baca juga: Spesifikasi Tank Harimau, Proyek Kerja Sama Pindad dan FNSS Turki, Memiliki Daya Gempur Maksimum

 Peluncur roket Astros II MK6 menjadi alutsista andalan TNI AD.TNI AD Peluncur roket Astros II MK6 menjadi alutsista andalan TNI AD.

Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Jet Tempur F-15EX dan Dassault Rafale, Canggih Mana?

Berapa daya jangkaunya?

Astros II MK6 berdaya jangkau 9-85 kilometer, dan akan dikembangkan dengan jenis amunisi kaliber baru dengan jarak jangkauan 150-300 kilometer, jumlah launcher per truk berisi 4, 16, hingga 32 peluncur.

Kelebihan Astros II MK6 yang dirancang di atas truk 6X6 (AV-LMU) menjadikan roket ini digolongkan sebagai roket gerak sendiri.

Dengan kendaraan truk 6X6 dapat melaju hingga 110 kilometer per jam dan jarak jelajah 600 kilometer.

Dapat dikatakan Astros II MK6 mobilitasnya tinggi, karena selain dapat bergerak sendiri, juga dapat diangkut dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU.

Baca juga: Kisah dan Spesifikasi KRI Teluk Bone 511, Kapal Perang TNI AL Eks Perang Dunia II

Kelengkapan Astros II MK6

Roket Astros II memiliki multikaliber, dari jenis SS-09 (kal 70), SS-30 (kal 127 mm), SS-40 (kal 180 mm), SS-60 dan 80 (kal 300 mm), SS-150 (kal 450 mm), serta seri Astros TM-300 (kal 450 mm).

Sementara itu, Astros II memiliki Fire Control Unit (AV-UCF) sebagai pengendali dan pengontrol terhadap masing-masing baterai saat penembakan.

Selain itu, juga dilengkapi dengan fire control computer, trajectography radar, digital radio, dan back up lainnya.

Keunggulan lain dari Astros II MK6 adalah amunisi dilengkapi dengan hulu ledak submunisi (copper cone) yang mampu menembus baja dengan ketebalan hingga 20 sentimeter.

Sehingga, hal itu mampu menghancurkan kendaraan lapis baja (tank) jenis apa pun.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Serbu AH-64E Apache Milik TNI AD, Dibekali Persenjataan Teknologi Mutakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com