KOMPAS.com - Matahari buatan China memecahkan rekor dunia baru.
Hal itu setelah Matahari buatan China itu memanaskan satu putaran plasma hingga suhu lima kali lebih panas dari Matahari selama lebih dari 17 menit.
Mengutip Xinhua, reaktor fusi nuklir Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) mempertahankan suhu 158 juta derajat hahrenheit (70 juta derajat celcius) selama 1.056 detik.
Pencapaian ini membawa para ilmuwan selangkah lebih dekat untuk menciptakan sumber energi bersih yang hampir tak terbatas.
Baca juga: Diabetes Bisa Menyerang Usia Muda di Bawah 30 Tahun, Simak Gejalanya
Researchers working at China's tokamak facility have announced that the team was able to hold 70-million-degree Celsius plasma for 1,056 seconds (17 minutes): 2.6 times as hot as the Sun [read more: https://t.co/Ni3EKx5gcA] pic.twitter.com/gW3kogtXYB
— Massimo (@Rainmaker1973) January 9, 2022
#China- The Chinese "artificial sun," the experimental advanced superconducting tokamak (EAST), has achieved a continuous high-temperature plasma operation for 1,056 seconds in the most recent experiment, the longest time of operation of its kind in the world.
— Mete Sohtao?lu (@metesohtaoglu) January 3, 2022
???? pic.twitter.com/6fZOu1GxT3
Reaktor fusi nuklir eksperimental China memecahkan rekor sebelumnya, yang dibuat oleh Tore Supra Tokamak Perancis pada tahun 2003.
Saat itu, plasma dalam lingkaran tetap pada suhu yang sama selama selama 390 detik.
EAST sebelumnya telah mencetak rekor lain pada Mei 2021 dengan bertahan selama 101 detik pada suhu 120 juta derajat celcius yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu, suhu Matahari yang sebenarnya hanya sekitar 15 juta derajat celcius.
"Operasi baru-baru ini meletakkan dasar ilmiah dan eksperimental yang kuat untuk menjalankan reaktor fusi," kata pemimpin eksperimen Gong Xianzu, dikutip dari Live Science.
Baca juga: Dinilai Membahayakan, Api di Pintu Neraka Akan Dipadamkan