KOMPAS.com - Sarapan bubur memang nikmat, namun hanya selang beberapa jam setelahnya, perut bisa dipastikan akan kembali keroncongan.
Padahal, bubur yang kita konsumsi sudah dalam porsi yang cukup besar. Namun belum sampai tiba makan siang, perut sudah menuntut asupan makanan secara berlebihan.
Apakah makan bubur memang membuat perut cepat lapar?
Hampir mereka yang memilih sarapan bubur akan mudah lapar dibanding mereka yang sarapan dengan sepiring nasi beserta lauk pauknya.
Hal ini hampir dialami oleh semua orang, baik laki-laki maupun wanita.
Baca juga: Harus Tahu, Ini Plus Minus Sarapan Buah Pisang
Melansir dari The Sun, bubur terdiri dari banyak sekali karbohidrat. Dan karbohidrat akan dirombak tubuh menjadi glukosa yang masuk ke dalam aliran darah dan menaikkan level gula dalam darah.
Semakin cepat gula dalam darah naik, akan semakin cepat pula gula dalam darah merosot drastis. Hal inilah yang membuat kita jadi cepat lemas dan lapar seakan tak bertenaga.
Semakin banyak serat yang masuk ke saluran cerna, akan semakin lama proses pencernaan makanan yang terjadi. Dan hal ini akan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Nah karena bahan pelengkap bubur biasanya "miskin" akan serat, maka proses perombakan makanan pun akan terjadi lebih cepat. Efeknya, kita menjadi lebih mudah lapar dalam waktu singkat.
Baca juga: Menu Sarapan Sehat untuk Tubuh yang Tengah Sakit
Yang bisa memperlambat proses perombakan makanan selain serat adalah protein juga lemak.
"Ketika tubuh mengonsumsi refined carbohydrates atau karbohidtrat yang memiliki stuktur glukosa tunggal dalam jumlah banyak, pankreas akan menandai hal tersebut sebagai lonjakan glukosa dalam darah, sehingga pankreas akan melepaskan insulin dalam jumlah banyak," begitu papar Rhiannon Lambert, ahli gizi dari Amerika.
Ketika insulin banyak keluar, maka akan ada banyak glukosa yang hilang dari aliran darah. Hal inilah yang menyebabkan level glukosa dalam darah turun drastis dan membuat Anda terdera lelah dan lapar.
Selain bahan pendamping bubur yang relatif lebih sedikit dan berstruktur sederhana daripada nasi, proses pemasakan bubur yang lebih lama dibanding nasi juga menaikkan indeks glikemik bubur.
Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan seberapa cepat gula darah kita bisa naik. Semakin tinggi angka indeks, akan semakin cepat pula gula darah melonjak tinggi.
Jadi agar bubur tak membuat cepat lapar, konsumsilah bubur dengan diimbangi menu lain yang kaya serat, protein dan lemak. Semisal mengudap buah alpukat atau apel sesudah menghabiskan semangkuk bubur ayam.
Baca juga: Waktu Terbaik Sarapan, Sebelum atau Setelah Berolahraga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.