Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Mungkin Bisa Berakhir di 2022, Asalkan…

Kompas.com - 01/01/2022, 14:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 diprediksi mungkin akan berakhir pada 2022.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pandemi dapat berakhir di 2022, karena kita sudah memiliki "senjatanya", yakni vaksin.

Dia mengatakan, pandemi segera berakhir, jika kesenjangan distribusi vaksin global dapat lekas diatasi.

"Jika kita dapat mengakhiri kesenjangan (vaksinasi), kita mengakhiri pandemi dan mengakhiri mimpi buruk global yang kita semua alami. Dan ini dimungkinkan," kata Tedros, dalam pernyataannya menyambut tahun baru 2022.

Saat ini, banyak negara yang kekurangan vaksin, sehingga banyak yang belum mendapatkan dosis dasar.

Sementara, sebagian negara maju sudah menyuntikkan vaksin booster kepada masyarakatnya.

Mungkinkah pandemi berakhir di 2022?

Baca juga: Update Corona 1 Januari 2022: Kondisi Pandemi di Indonesia

Ada kemungkinan berakhir di 2022

Menanggapi hal tersebut, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyebut, ada kemungkinan pandemi berakhir di 2022.

"Hal yang paling realistis dalam konteks kapan berakhir pandemi ini paling tinggi atau paling optimis adalah akhir 2022," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/1/2022).

"Di mana cakupan vaksin dunia setidaknya sudah mencapai 70 persen untuk vaksin yang dua dosis," lanjut dia.

Namun, jika cakupan vaksinasi secara global belum mencapai jumlah itu, maka pandemi bisa jadi berlangsung lebih lama.

Dicky menjelaskan, pandemi global tidak akan dapat berakhir segera, jika tingkat vaksinasi tinggi hanya di negara-negara tertentu. Vaksinasi harus dilakukan menyeluruh.

Terlebih dengan potensi munculnya varian baru.

"Skenario terburuknya adalah ini masih akan memerlukan waktu dua tahun ke depan, misalnya. Karena adanya varian baru yang menurunkan evikasi vaksin," ungkap Dicky.

Baca juga: Benarkah Pandemi Covid-19 di Indonesia Sudah Terkendali? Ini Kata Epidemiolog

Alasan Covid-19 lama ditangani

Dia juga menjelaskan, alasan Covid-19 membutuhkan waktu lama untuk ditangani, tidak seperti wabah SARS di tahun 2003.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com