Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Maluku, Ini Analisis BMKG

Kompas.com - 30/12/2021, 07:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang Maluku pada Kamis (30/12/2021) dini hari pukul 01.25 WIB.

Titik gempa berlokasi di 7.66 LS 127.55 BT atau 132 km barat laut Maluku barat daya dengan kedalaman 183 km.

Meskipun memiliki magnitudo cukup besar, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Gempa tersebut dirasakan di sejumlah daerah, termasuk Nusa Tenggara Timur, Papua, hingga Kalimantan Timur.

Melalui akun Twitter-nya, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, guncangan terjauh gempa ini dirasakan hingga Sorong, Papua Barat.

Baca juga: Gempa M 7,4 Guncang Maluku Barat Daya, Warga Berhamburan ke Jalan

Belum ada laporan mengenai kerusakan di lapangan.

Analisis BMKG

Kompas.com telah meminta izin untuk mengutip penjelasan Daryono mengenai gempa bumi Maluku dini hari tadi.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, Daryono menyebutkan, sudah ada 11 kali gempa susulan hingga pukul 05.00 WIB.

"Hingga pagi ini pukul 05.00 WIB pasca-gempa M 7,3 guncang Timor-Banda, hasil monitoring BMKG telah terjadi gempa susulan sebanyak 11 kali dengan magnitudo terbesar 5,4 dan terkecil 3,9," kata Daryono.

Ia menjelaskan, gempa tersebut dipicu oleh deformasi batuan dalam lempeng tersubduksi dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Menurut Daryono, alasan gempa Maluku tersebut tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya yang berada di kedalaman menengah, yaitu 183 kilometer.

Baca juga: Gempa Maluku M 7,4, Dirasakan di NTT, Kalimantan hingga Papua

"Gempa ini merupakan jenis gempa menengah (intermediate depth earthquake)," jelas dia.

Oleh karena itu, deformasi batuan yang terjadi tidak sampai menganggu kolom air laut.

Daryono menjelaskan, gempa Maluku tersebut berada di kawasan kompleks tektonik dan seisimik aktif.

Kawasan itu merupakan zona transisi kerak benua Eurasia-kerak benua Australia.

Sejarah mencatat, tsunami pernah terjadi dekat pusat gempa ini yaitu pada tahun 1673, 1710, dan 1763.

Gempa dini hari tadi juga merupakan jenis gempa di dalam lempeng (intraplate earthquake) yang memiliki karakteristik memancarkan guncangan (ground motion) lebih kuat.

"Sehingga wajar jika gempa ini dirasakan hingga jauh seperti di Kota Sorong, Papua Barat," demikian Daryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Tren
5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

Tren
Bandara Sam Ratulangi Ditutup mulai Hari Ini akibat Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Ditutup mulai Hari Ini akibat Erupsi Gunung Ruang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com