Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Ahli soal Video Viral Satpam yang Tersambar Petir

Kompas.com - 29/12/2021, 06:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti petir sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Reynaldo Zoro menjelaskan penyebab sambaran petir kepada seorang satpam di sebuah pabrik yang vdeonya viral belum lama ini.

Menurutnya, ponsel atau handy talky (HT) tidak menyebabkan seorang tersambar petir. Sebab keduanya memiliki frekuensi yang berbeda.

Ia menjelaskan, petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya. Apabila petir kecil, maka jarak sambarnya pun kecil.

"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya. (Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz), sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (26/12/2021).

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Slamet Ariadhy (@romansasopirtruck)

Baca juga: Tak Ada Mendung Tak Ada Petir, Kok Bisa Ada Suara Dentuman?

Sebagaimana diberitakan, video yang menampilkan seorang satpam tersambar petir di sebuah pabrik belum lama ini viral di media sosial.

Dalam keterangan video yang diunggah, satpam yang berjalan di tengah hujan itu disebut sedang membawa payung dan sedang berkomunikasi melalui HT.

Tiba-tiba petir menyambar satpam tersebut hingga mengakibatkan ledakan dan percikan api.

Sejumlah warganet menyebut, frekuensi HT diduga memicul satpam itu tersambar petir

Baca juga: Puluhan Warga di Banten Tersambar Petir, Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com