JAKARTA, KOMPAS.com - Perbincangan soal perlindungan data pribadi kembali mencuat setelah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, melalui akun Twitter-nya, @susipudjiastuti, mengungkapkan dokumen kependudukannya "berakhir" menjadi bungkus gorengan.
Susi menyertakan foto dokumen yang jadi bungkus gorengan itu. Dalam dokumen itu, tertera nomor induk kependudukan (NIK) dan alamatnya.
Dokumen merupakan permohonan pembuatan KTP yang diajukan ke Kantor Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada 2014.
Baca juga: Dokumen Kependudukan Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan dan Perlindungan Data Kita...
Susi pun mempertanyakan mengapa hal ini bisa terjadi.
Kawan2 bbrapa hr ini sy dimention, DM dll.. semua tanya apa pendapat sy ttg hal ini? Sy harus berpendapat apa? Hal sprti ini bukannya sudah biasa terjadi ? Protes kemana? ke siapa ?setiap hari kita dapat WA Pinjol, investasi, promo dll.. semua tahu nomor kita data kita.. so https://t.co/GQUZH9MujL pic.twitter.com/Ur2gmlZYOs
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) December 27, 2021
Di kolom komentar, warganet menyampaikan keprihatinan dan mempertanyakan tentang perlindungan data mereka.
"Data mantan Menteri aja bisa jadi bungkus gorengan lho, apa kabar data rakyat biasa," demikian komentar salah satu akun.
Komentar juga disampaikan oleh banyak akun lainnya.
"Di kantor kecamatan ga punya alat penghacur kertas, ape namenya? Sleder yeh?" tulis salah satu warganet.
"Pernah nemuin fc KK jadi bungkus gorengan. Terus laporlah ke dukcapil kota tsb. Eh malah dinasehatin supaya jangan menyebar berita yg enggak-enggak dan suruh balikin fc KK ke orangnya. Dah tau itu jadi bungkus gorengan, bukannya mereka bebenah diri malah gamau disalahin. Aneh," kata salah satu akun lain.
Menanggapi soal ini, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) Zudan Arief Fakrulloh mengatakan, dokumen kependudukan Susi memang dikeluarkan oleh Dinas Dukcapil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.