KOMPAS.com - Perang Dunia I merupakan salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah umat manusia.
Perang yang melibatkan sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris dan Jerman, dimulai sejak musim panas 1914.
Namun momen tak terduga terjadi ketika memasuki bulan Desember 1914, tepatnya pada Malam Natal dan Hari Natal, 24-25 Desember 1914.
Baca juga: Merry Christmas 2021: Ucapan Selamat Natal, Gambar, dan Twibbon Natal 2021
Pada hari itu, para prajurit dari kedua pihak yang berseteru, Inggris dan Jerman, mengadakan gencatan senjata tidak resmi.
Mereka menghentikan baku tembak, saling berjabat tangan, menyanyikan lagu-lagu Natal, dan bahkan bermain sepakbola, bertukar makanan, minuman, serta rokok.
Merry Christmas! Most of us know about the 1914 Christmas Truce, but what's less talked about is the fallout from it. Virtually every commander absolutely hated it, with British, French and German command condemming it completely even threatening action against participants pic.twitter.com/SjjaZ4WWso
— Windows 98 Tech Support (@Win98Tech) December 24, 2021
Melansir Britannica, negara-negara Eropa berperang pada musim panas 1914 dengan keyakinan bahwa konflik bersenjata itu akan berakhir pada Natal tahun yang sama.
Namun, hanya dalam beberapa bulan, ratusan ribu tentara tewas dalam pertempuran sengit.
Perang itu justru menghasilkan kebuntuan berkepanjangan bagi kedua belah pihak yang sama-sama seimbang dari segi kekuatan.
Ketika itu, medan pertempuran membentang dari perbatasan Swiss ke Laut Utara. Untuk diketahui, Perang Dunia I berlangsung dengan metode perang parit.
Para prajurit dari kedua belah pihak membangun parit-parit sebagai daerah pertahanan, dan mencoba menguasai parit musuh.
Parit itu juga merupakan tempat tinggal para prajurit di medan perang, tempat di mana mereka makan dan juga tidur.