Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Punya Gangguan Kecemasan? Lakukan Hal Ini untuk Meringankan Gejalanya

Kompas.com - 20/12/2021, 23:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


Oleh: Nur Ithrotul Fadhilah & Ikko Anata

SAAT menunggu hasil wawancara kerja, kita mungkin merasa cemas. Hal tersebut sangat wajar terjadi karena cemas dapat muncul dalam berbagai keadaan.

Pemicunya adalah perasaan stres atau tertekan.

Namun, rasa cemas yang berlebihan dapat mengakibatkan anxiety disorder atau gangguan kecemasan.

Melansir clevelandclinic, gangguan kecemasan adalah salah satu jenis kondisi kesehatan mental yang membuat diri sulit menjalani hari karena perasaan cemas berlebihan.

Gejalanya termasuk perasaan gugup, panik dan takut, berkeringat, dan detak jantung yang cepat.

Ketika diri merasakan cemas, maka akan merespons situasi tertentu dengan rasa takut.

Sebenarnya, kecemasan bisa bermanfaat untuk diri kita. Misalnya, perasaan cemas dapat membantu kita saat menyadari situasi berbahaya sehingga dapat menjauhinya agar tetap aman.

Akan tetapi, ketika mengalami gangguan kecemasan, diri tidak akan berpikir demikian karena perasaan takut dan gugup yang mendominasi.

Gangguan kecemasan dapat terjadi ketika diri sering bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang memicu emosi.

Selain itu, gangguan kecemasan mengakibatkan diri tak dapat mengontrol respons terhadap situasi sehingga dapat membuat sulit menjalani hari.

Ada beberapa gejala gangguan kecemasan, di antaranya adalah merasa panik, takut dan gelisah, mimpi buruk, pikiran berulang atau kilas balik pengalaman traumatis, serta pikiran obsesif yang tak terkendali.

Selain itu, gejala fisik yang juga dialami oleh tubuh adalah tangan dingin dan berkeringat, mulut kering, mual, mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki, penegangan otot, bahkan sesak napas.

Lantas, apa saja hal yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan kecemasan? Simak penjelasan berikut.

Kurangi Stres

Dilansir dari healthline, jika mengalami gangguan kecemasan, penting untuk mengurangi stres.

Stres adalah pemicu umum yang membuat gangguan kecemasan semakin parah. Olahraga merupakan cara yang bagus untuk menghilangkan stres.

Ada banyak cara untuk menjadikan olahraga sebagai rutinitas harian.

Misalnya, mencoba untuk jalan kaki secara teratur, bergabung dengan kelas olahraga atau kebugaran, serta berlatih yoga.

Selain berolahraga, hal lain yang dapat mengurang stres ialah beristirahat dari rutinitas atau merencanakan liburan.

Jika sedang menikmati hobi tertentu, luangkan waktu untuk melakukannya.

Lakukan hal-hal yang membuat diri merasa lebih baik dan lebih santai agar gangguan kecemasan dapat diredam.

Makan makanan sehat

Makan makanan yang sehat akan membuat diri merasa lebih baik baik secara fisik maupun mental.

Jangan stres tentang pilihan makanan, tetapi cobalah makan berbagai macam makanan segar dan sehat.

Sertakan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian bila memungkinkan. Hindari makanan dengan olahan yang berminyak, manis, dan tinggi lemak.

Membuat jurnal

Tidak ada yang mengenal kita lebih baik daripada diri sendiri. Membuat jurnal adalah cara yang bagus untuk mendeteksi suasana hati, stres, dan kecemasan.

Mengidentifikasi masalah dan menuliskannya dapat membantu untuk menanggulangi masalah.

Menulis jurnal dapat membantu mengetahui pemicu kecemasan dan cara menanggulanginya.

Menghindari pola hidup tidak sehat

Mengonsumsi rokok, obat-obatan, dan alkohol sering digadang-gadang sebagai pereda stres.

Justru hal itu dapat merusak tubuh sehingga membuat diri lebih sulit menangani stres dan kecemasan.

Kafein juga dapat menyebabkan atau meningkatkan kecemasan. Hal ini dapat terjadi karena zat-zat yang terkandung di dalamnya berpeluang menyebabkan kecemasan dan stres berlebihan.

Jika sudah mengalami kecanduan dan membutuhkan bantuan untuk berhenti, segera bicarakan dengan dokter atau cari komunitas yang mendukung untuk menguranginya.

Upaya ini dilakukan agar menjaga kesehatan penderita gangguan kecemasan.

Tarik napas yang dalam

Dilansir dari alodokter, bernapas dengan dalam dapat membuat tubuh rileks sehingga mengurangi aktivitas saraf di otak yang menyebabkan rasa cemas.

Ketika mengalami kecemasan, tarik napas panjang selama lima detik, kemudian tahan selama lima detik, lalu lepaskan kembali perlahan-lahan dalam lima detik juga.

Lakukanlah beberapa kali sampai pikiran lebih tenang.

Memusatkan pikiran pada aktivitas yang dijalani

Ketika merasa cemas, fokus akan terganggu. Jika ini terjadi, cobalah untuk kembali fokus pada hal yang akan dilakukan.

Misalnya, jika ada jadwal membersihkan rumah atau mencuci baju, lakukanlah. Jika ada jadwal berkumpul dengan teman-teman, tetaplah pergi.

Duduk diam tanpa melakukan apa pun dan diliputi kekhawatiran tentang hal-hal yang mungkin terjadi justru akan memperburuk kecemasan.

Bercerita kepada orang yang dipercaya

Curhat atau menceritakan apa yang sedang dirasakan dan alami kepada orang yang dipercaya bisa meringankan kecemasan.

Orang tersebut bisa saja psikiater, teman dekat, atau anggota keluarga yang memahami kondisi kita.

Sebagai alternatif, cobalah mencari support group yang beranggotakan orang-orang dengan keluhan serupa sehingga bisa saling berbagi pengalaman dan tips tentang bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan.

Menyediakan waktu sendiri

Sediakan waktu untuk berjalan santai, melakukan meditasi, mendapatkan relaksasi, atau berendam di air hangat.

Bila perlu, matikan telepon genggam selama beberapa saat agar tidak terganggu.

Terkadang kecemasan dapat disebabkan oleh meningkatnya hormon stres. Cara-cara relaksasi tersebut bisa membuat kita merasa lebih tenang sehingga rasa cemas mereda.

Pembahasan mengenai Anxiety Disorder ini telah tersedia di episode ke-3 siniar (podcast) Anyaman Jiwa yang berjudul “Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan)”.

Dengarkan episode selengkapnya melalui tautan berikut https://bit.ly/ajanxietydisorder.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com