Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Kesehatan Permen Karet, Meredakan Gerd dan Meningkatkan Memori

Kompas.com - 20/12/2021, 14:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Mengunyah permen karet ternyata bisa menyehatkan tubuh, begitu kata ilmuwan yang sudah melakukan beragam penelitian.

Permen karet sendiri bukan produk pangan modern. Penelitian sejarah membuktikan bahwa masyarakat kuno pun sudah memiliki jenis permen karet sederhana.

Masyarakat Yunani Kuno akan mengunyah getah pohon mastik yang banyak tumbuh di Yunani. Mereka menggunakan getah pohon tersebut untuk membersihkan gigi.

Melansir dari WebMD, permen karet sudah mengalami perkembangan dari abad ke abad. Permen karet masa kini sudah masuk ke ranah kuliner. Diberi perasa dan pemanis, sehingga menjadi jenis permen yang disukai anak-anak hingga usia dewasa.

Baca juga: Manfaat Menyeduh Teh Hijau di Malam Hari

Manfaat kesehatan permen karet

Permen karet mengandung gum yang bertugas melenturkan makanan, resin yang bertugas menguatkan gum, kalsium karbonat yang memberikan tekstur, pengawet, zat pemanis, dan zat perasa.

Ketika kita mengunyah permen karet, rahang akan aktif bergerak dan memicu produksi air liur. Air liur berguna membunuh bakteri di rongga mulut sehingga kondisi mulut akan lebih sehat dan bebas bau mulut.

Mengunyah permen karet bisa membantu meredakan asam lambung dan meningkatkan memori otak.Unsplash/Adrian Mengunyah permen karet bisa membantu meredakan asam lambung dan meningkatkan memori otak.
Manfaat kesehatan permen karet tak hanya berhenti di rongga mulut saja.

Ketika kita mengunyah permen dan air liur keluar cukup banyak, air liur ini akan tertelan dan membasuh asam lambung yang ada di esofagus. Sehingga imbasnya, gangguan asam lambung atau gerd pun akan reda.

Selain itu, mengunyah permen karet selama 1 jam bisa membakar 11 kalori, sehingga bisa digunakan menstabilkan berat badan.

Nah mengutip Healthline, permen karet juga memiliki manfaat meredakan stres dan meningkatkan memori.

Sebuah studi menyatakan bahwa mengunyah permen karet ketika tengah mengerjakan pekerjaan kantor bisa membuat otak lebih tajam, lebih fokus dan lebih waspada.

Dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa orang yang memiliki hobi mengunyah permen karet memiliki risiko kecil terkena stres dan depresi.

Hubungan antara mengunyah permen karet dan otak ada pada aliran darah. Ketika kita mengunyah permen karet, secara otomatis gerakan dalam rahang bisa meningkatkan laju aliran darah menuju otak.

Baca juga: Melawan Asam Lambung dengan Permen Karet

Cara aman memilih dan mengunyah permen karet

Banyak sekali manfaat kesehatan dari permen karet. Selain meningkatkan memori, permen karet juga bisa digunakan mendukung program diet karena pemanis yang ada di dalam permen bisa mengurangi selera makan kita.

Pilih permen karet yang bebas pemanis buatan agar permen karet tak memicu pembusukan gigi.Unsplash/Marvin Meyer Pilih permen karet yang bebas pemanis buatan agar permen karet tak memicu pembusukan gigi.
Namun, pemanis yang bisa mengurangi selera makan ini, juga bisa membayakan tubuh.

Zat gula dalam permen karet bisa memicu pembusukan karang gigi. Meski hal ini bisa dihindari jika Anda selalu menjaga kesehatan gigi dengan rajin menyikat gigi.

Terlalu sering mengunyah permen juga bisa memicu gangguan rahang yang disebut temporomandibular disorder atau TMD. Penyakit ini memiliki gejala nyeri rahang ketika kita tengah mengunyah makanan.

Agar berbagai efek negatif ini tak muncul, pilihlah permen karet yang bebas zat gula dan batasi pula kebiasan mengunyah permen karet agar tak muncul gangguan TMD. 

Baca juga: Tak Sengaja Menelan Permen Karet, Apa yang Harus Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com