Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ini yang Terjadi jika Kebiasaan Menahan Kencing

Kompas.com - 19/12/2021, 19:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kencing atau buang air kecil merupakan salah satu cara tubuh merespons untuk membuang cairan yang tak dibutuhkan tubuh.

Siapa di antara Anda yang kerap menunda atau menahan keinginan buang air kecil?

Mungkin ada yang sering melakukannya, karena alasan "nanggung" sedang menyelesaikan suatu pekerjaan, atau justru malah sudah menjadi kebiasaan.

Apa risikonya jika kita kerap menahan kencing dan tak segera mengeluarkannya? 

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan, menunda kencing akan menyebabkan anyang-anyang atau sistitis.

"Sistitis adalah infeksi yang terjadi pada kandung kencing," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/12/2021).

Baca juga: Unik! Fasilitas Ini Jadi Solusi Orang yang Biasa Kencing Sembarangan

Orang yang mengalami sistitis akan mengalami gejala sebagai berikut:

  • Nyeri anyang-anyang
  • Saat kencing atau buang air kecil terasa sakit dan panas
  • Urin berwarna merah
  • Demam

Ari mengatakan, jika penderita sistitis sampai mengalami demam, artinya kondisi sudah parah atau infeksi berlanjut.

"Oleh karena itu, jika pada wanita yang mengeluh sakit saat kencing atau terasa “anyang-anyang” harus diduga sedang mengalami sistitis," ujar Ari.

"Penyakit ini jangan dianggap sebagai penyakit yang simpel. Jika tidak ditangani dengan baik, sistitis bisa berlanjut ke ginjal dan menjadi infeksi ginjal akut," lanjut dia.

Apa yang terjadi ketika mengalami sistitis?

Ari mengatakan, pasien yang mengalami sistitis selain merasakan nyeri saat buang air kecil juga merasakan nyeri ketika perut tengah bawah atau di daerah pubis ditekan.

Untuk mengetahuinya, bisa dilakukan pemeriksaan urin yang akan mendeteksi apakah sel darah putih atau sel darah merah jumlahnya berlebih.

Ia menyarankan, jika mengalami kondisi seperti di atas, maka harus segera mendapatkan penanganan medis dan berobat ke dokter.

Dalam proses penanganannya, dokter akan memberikan antibiotika dan penghilang sakit untuk saluran kencing pada pasien yang mengalami sistitis ini.

Ari mengingatkan, kondisi ini bisa dicegah agar kita tak mengalaminya. 

"Tentu bisa dicegah dengan mengusahakan kencing atau buang air kecil jika sudah waktunya dikeluarkan," ujar Ari.

Selain itu, lanjut dia, penting untuk buang air kecil terlebih dulu sebelum dan sesudah berhubungan seksual.

Mengapa? Ia mengatakan, langkah ini merupakan upaya terbaik agar terhindar dari sistitis atau infeksi kandung kencing.

Upaya pencegahan lainnya, tetap mengonsumsi air putih harian yang cukup yakni sekitar 8-10 gelas sehari dan selalu menjaga kebersihan alat kelamin.

"Karena sistitis juga bisa muncul pada pasangan yang jarang berhubungan seksual. Satu hal lagi, sebaiknya tunda berhubungan seksual dulu sampai keluhan rasa nyeri hilang," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com