Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah ATM Pertama di Indonesia, sejak Kapan Mulai Digunakan?

Kompas.com - 19/12/2021, 16:28 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anjungan Tunai Mesin (ATM) menjadi benda yang tidak bisa dipisahkan di kehidupan masa kini.

Betapa tidak, kehadiran ATM membuat nasabah tak perlu repot-repot antre untuk melakukan transaksi perbankan, seperti menabung dan transfer.

Hanya berbekal kartu ATM, transaksi langsung bisa dilakukan kurang dari 5 menit.

Baca juga: Indonesia Negara Berkembang Pertama Jadi Tuan Rumah G20, Apa Dampaknya?

Namun, pernakah Anda berpikir kapan ATM pertama kali ada di Indonesia?

Sejarah ATM di Indonesia

Melansir pemberitaan Kompas.com, ATM pertama kali digunakan di Indonesia pada 1986 oleh Hong Kong Bank dan Bank Niaga.

Saat itu, ATM hanya bisa transaksi di satu bank dan menggunakan giro dengan jumlah transaksi yang terbatas.

Selama masa pengenalan, nasabah dibantu oleh petugas yang menerangkan tentang penggunaan kartu ATM.

Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Ganti Kartu ATM Lama BCA dan BNI

Mesin ATM pertama kali diperkenalkan di AS

Tangakapan layar nasabah mengaku saldo terpotong tapi uang tidak keluar saat transaksi di ATM. Ini yang harus dilakukanscreenshoot Tangakapan layar nasabah mengaku saldo terpotong tapi uang tidak keluar saat transaksi di ATM. Ini yang harus dilakukan

Kendati demikian, kehadiran "Si Mesin Kasir Otomatis" di Indonesia ketinggalan cukup lama dari negara lain.

Diketahui, mesih ATM pertama kali dikenalkan di Amerika Serikat (AS) pada 1970.

Bank-bank pun kemudian berebut membeli mesin ini untuk mengalahkan saingannya.

Baca juga: 9 Hal yang Perlu Diketahui soal Qanun Aceh tentang Lembaga Keuangan Syariah

Seiring perkembangan waktu, sejumlah bank di Indonesia mulai mengikuti jejak Hong Kong Bank dan Bank Niaga.

Pada dekade 90-an pengunaan ATM mulai menjadi tren perbankan, seiring menjamurnya bank-bank swasta.

Harian Kompas, 10 Juni 1990 mencatat, ATM saat itu melayani penarikan uang nominal Rp 10.000 dan Rp 5.000 dengan jumlah maksimal penarikan sebesar Rp 500.000.

Baca juga: Merger 3 Bank Syariah BUMN, Bagaimana Dampaknya bagi Nasabah?

Penggunaan ATM dulunya disebut lebih boros

Maling bobol ATM pakai las terekam CCTV di dalam Toko Indomaret Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Tasikmalaya, Senin (18/10/2021) pagi.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Maling bobol ATM pakai las terekam CCTV di dalam Toko Indomaret Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Tasikmalaya, Senin (18/10/2021) pagi.

Bank yang ingin membeli mesin ATM tersebut harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 100 juta.

Selain itu, bank juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk petugas khusus yang mengawasi ATM.

Sebab, sejumlah ATM dilaporkan rusak akibat ulah pengguna. Misalnya, beberapa pengguna memasukkan paksa kartunya yang melengkung ke dalam alat ini.

Pengguna lain bahkan merusak mesin ini hanya karena tidak mengerti cara menggunakannya, catat Harian Kompas, 22 Desember 1991.

Baca juga: Bantuan Kuota Internet Kemendikbud Desember Dikurangi, Ini Besarannya

Karenanya, penggunaan ATM saat itu disebut lebih boros daripada pemakaian automatic teller person (ATP) sebagai pelayanan nasabah perbankan.

Di samping menghemat 90 persen biaya ATM, investasi pemakaian ATP yang hanya membutuhkan seorang operator pun lebih menguntungkan bank dibandingkan pembukaan kantor kas baru.

Kini, ATM menjelma menjadi penopang transaksi bank setelah memasuki dekade millenium dengan hadirnya interkoneksi ATM antar bank.

Layanan tersebut menungkinkan nasabah yang berbeda bank bisa melakukan transaksi keuangan hanya dengan melalui mesin ATM milik bank mana pun.

Baca juga: Ini Alasan Polri Mengapa Ujian SIM C Harus Lewati Jalur Zig-zag dan Angka 8

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Tarik Tunai di ATM Tanpa Kartu untuk BRI, BCA, dan BNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com