KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (18/12/2021) bukan pertanda akan ada aktivitas yang lebih besar.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/12/2021)
"Itu bukan merupakan tanda aktivitas yang lebih besar," kata Hanik.
Hanik mengatakan, erupsi yang terjadi pada Gunung Merapi kemarin merupakan erupsi efusif.
Ciri-cirinya, adanya pertumbuhan kubah lava, terjadi guguran, dan munculnya awan panas.
Baca juga: Video Viral Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Berikut Kata BPPTKG
Namun, material vulkanik tersebut keluar secara perlahan tanpa diikuti dengan suatu ledakan.
"Awan panas kemarin merupakan bagian dari proses erupsi Gunung Merapi yang telah terjadi sejak Januari 2021, ujar dia.
Aktivitas semacam ini biasa terjadi pada gunung berapi yang tengah memasuki level di atas normal, seperti Merapi yang berstatus Siaga atau Level III.
Hanik mengatakan, tidak bisa dipastikan sampai kapan aktivitas semacam ini akan berlangsung.
"Erupsi efusif ini sudah terjadi sejak Januari 2021 dan tidak bisa diketahui kapan akan terjadi," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.