Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Sapi Bisa Membantu Program Diet, Ini Cara Tepat Mengonsumsinya

Kompas.com - 19/12/2021, 08:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Susu sapi seakan kaya lemak, dan dipercaya bisa membuat tubuh makin gendut.

Padahal, jika dikonsumsi dengan cara dan waktu yang tepat, susu sapi justru bisa membantu program diet, membantu menurunkan berat badan.

Melansir dari NDTV, susu sapi segar memiliki banyak khasiat. Karena mengandung kalsium tinggi, maka susu sapi bisa mengurangi tekanan darah tinggi dan imbasnya bisa menjaga kesehatan jantung.

Susu sapi segar juga kaya vitamin B yang berfungsi menjaga kesehatan jantung dan juga sistem saraf.

Selain itu dikatakan, bahwa susu sapi segar juga bisa mendukung program diet. Kandungan kalsium dan vitamin D di dalam susu bisa membakar lebih banyak kalori dengan meningkatkan metabolisme lemak.

Baca juga: 10 Manfaat Susu Selain untuk Diminum

Cara susu sapi menurunkan berat badan

Banyak orang menyingkirkan susu sapi dan menggantikannya dengan susu berkarakter lebih "ramah" untuk tubuh demi menjaga berat badannya.

Susu sapi segar dihindari karena dianggap memiliki lemak jenuh dalam takaran tinggi sehingga membahayakan kestabilan berat badan.

Protein dalam susu sapi bisa digunakan menurunkan berat badan asal dikonsumsi dengan cara yang tepat.PIXABAY/COULEUR Protein dalam susu sapi bisa digunakan menurunkan berat badan asal dikonsumsi dengan cara yang tepat.
Padahal ahli diet banyak yang menyarankan menambahkan susu sapi ke dalam menu harian jika ingin mendapatkan berat badan yang seimbang dengan cepat.

Susu sapi bisa membantu program diet karena mengandung kalsium, protein, potasium, vitamin B12, vitamin D, dan riboflavin.

Mengutip dari Healthline, karena susu kaya akan protein, maka susu efektif digunakan menurunkan berat badan dan membentuk massa otot.

Protein dalam susu bisa membantu program diet dengan cara melancarkan sistem metabolisme. Selain itu, protein dalam susu juga bisa membuat perut merasa kenyang lebih lama sehingga kita tak terlalu banyak makan.

Sebuah studi yang dilakukan selama 3 bulan membuktikan bahwa wanita yang rutin mengonsumsi susu selepas berolahraga mendapatkan otot yang lebih kuat dan penurunan timbunan lemak yang signifikan.

Baca juga: Ini Manfaat Mencampur Susu ke Dalam Teh

Cara tepat mengonsumsi susu sapi 

Susu sapi bisa membahayakan berat badan jika diberi bahan tambahan pangan seperti zat gula yang terlalu berlebihan.

Jadi agar susu bisa mendukung program diet, beri tambahan pangan yang aman seperti lada, kayu manis, kunyit, dan kamomil.

Seperti dilansir dari Times of Indiasemua bahan pangan ini juga memiliki properti yang bisa melancarkan sistem metabolisme tubuh, sehingga bisa mendukung program diet.

Untuk bisa membantu menurunkan berat badan, menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan gangguan jantung, konsumsilah susu segar dalam porsi yang cukup saja, jangan berlebihan. 

Sedangkan waktu terbaik untuk mengonsumsi susu sapi agar susu bisa membantu program diet dan membentuk massa otot adalah sehabis berolahraga.

Baca juga: Meredakan Asam Lambung dengan Segelas Susu Dingin, Begini Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com