KOMPAS.com - Varian Omicron sudah masuk Indonesia, dan WHO menyatakan bahwa vaksin Covid-19 saja tak cukup untuk menghadapi varian B.1.1.529 yang sudah menyebar di 77 negara ini.
Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (17/12/2021), Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa vaksin yang sudah diterima penduduk dunia tak cukup digunakan mengantisipasi varian Omicron yang sudah menyebar.
Varian Omicron menyebar dalam level yang belum pernah terdeteksi pada varian sebelumnya seperti varian Delta.
"Saya harus sangat jelas: vaksin saja tidak akan membuat negara manapun keluar dari krisis," ungkap Tedros dalam pernyataan resminya, Rabu (15/12/2021).
Baca juga: Umrah Perdana Indonesia Ditunda karena Omicron, Ini Tanggapan Amphuri
Penyebaran Omicron meresahkan, apalagi varian ini juga sudah masuk ke negara Indonesia.
Meski menurut dr. Indra Adi Susianto, Msi.Med, SpOG, WHO sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Omicron lebih berbahaya bagi kehamilan dibandingkan varian sebelumnya yaitu Delta.
"Kasus komplikasi ini memiliki faktor pemberat seperti usia ibu hamil di atas 35 tahun, memiliki riwayat hipertensi, obesitas, dan kehamilan ganda," ungkap Indra Adi Susianto kepada Kompas.com, Sabtu (18/12/2021).
Sedangkan penelitian yang dilakukan di Perancis yang dilakukan baru-baru ini menyatakan bahwa Omicron sudah terbukti bisa menginfeksi ulang ibu hamil yang sebelumnya sudah terpapar varian Delta.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang ini, Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia atau POGI berpendapat bahwa efek dari Omicron terhadap kehamilan sama seperti varian Delta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.