KOMPAS.com - Update corona Selasa (14/12/2021) untuk kondisi di Indonesia dan sejumlah berita Covid-19 di dunia.
Angka kasus Covid-19 di dunia kini mencapai lebih dari 270 juta kasus, setelah hampir 2 tahun pandemi virus corona terjadi di dunia.
Berdasarkan data dari Worldometers, Selasa (14/12/2021) pagi, berikut total kasus Covid-19 di 224 negara:
Baca juga: Korban Perampokan Jaktim Dimarahi Polisi Saat Melapor
Negara-negara di dunia masih menghadapi varian Delta yang jadi varian paling dominan, serta kemunculan varian baru yang disebut Omicron.
Berikut 5 negara dengan kasus corona terbanyak di dunia:
Laporan kasus Covid-19 masih terus mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.
Pada Senin (13/12/2021) Indonesia melaporkan 106 kasus baru. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak 20 bulan terakhir.
Sebelumnya, angka terendah laporan kasus di bawah angka tersebut adalah 107 kasus pada 24 Maret 2021.
106 kasus baru dilaporkan hari ini, terendah dalam lebih dari 20 bulan, tepatnya sejak 4 April 2020!
Jumlah tes memang turun, tapi positivity rate masih dalam tren membaik. Kasus aktif juga turun cukup signifikan, dan hari ini ada di bawah 5 ribu. pic.twitter.com/izavwticHX
— perupadata (@perupadata) December 13, 2021
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, per Senin (13/12/2021), berikut perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia:
Dengan penambahan tersebut, maka jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Indonesia sebagai berikut:
Mengutip dari Al Jazeera, Senin (13/12/2021), otoritas kesehatan Pakistan mengkonfirmasi adanya kasus pertama virus corona varian Omicron di negara itu.
"Institut Kesehatan Nasional, Islamabad telah dapat mengkonfirmasi bahwa sampel yang dicurigai baru-baru ini dari Karachi memang 'varian Omicron' dari SARS-CoV2," kata Pusat Komando dan Operasi Nasional (NCOC) dalam sebuah pernyataan.
Ini adalah kasus pertama yang dikonfirmasi. Adapun pengawasan lanjutan terhadap sampel yang teridentifikasi akan dilakukan untuk mengidentifikasi tren varian tersebut.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan Provinsi Sindh Selatan, dr Azra Pechucho mengidentifikasi kasus dari seorang perempuan yang dicurigai terinfeksi varian baru.
"Virus ini juga menyebar karena orang tidak divaksinasi, dan perempuan ini juga tidak divaksinasi," kata Pechucho dalam sebuah pernyataan.
Dengan ditemukannya kasus ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian Omicron telah terdeteksi di setidaknya 63 negara di seluruh dunia sejak pertama kali terdeteksi bulan lalu.
Baca juga: Lokasi Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Cara Daftar, dan Syaratnya
Pemerintah Inggris mengumumkan adanya pasien meninggal akibat varian Omicron.
Dilansir dari BBC, Selasa (14/12/2021), Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Omicron sekarang mewakili 20 persen kasus di Inggris.
Sedikitnya ada 4.713 kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron.
Menurut pihaknya, Omicron telah meningkat menjadi lebih dari 44 persen kasus di London dan diperkirakan akan menjadi varian dominan di kota itu dalam 48 jam ke depan.
Berbagai macam studi dan data menunjukkan bahwa varian Omicron lebih menular daripada varian lainnya. Ini terbukti dari kasus yang berlipat ganda di Inggris dalam dua hingga tiga hari.
Melihat lonjakan ini, tingkat status kewaspadaan Covid-19 di Inggris telah dinaikkan ke level 4, yang berarti tingkat penularan tinggi atau meningkat. Ini adalah kenaikan level untuk pertama kalinya sejak Mei 2021.
Javid juga mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperkirakan jumlah infeksi harian saat ini sekitar 200.000.
Analisis awal menunjukkan dua dosis vaksin tidak cukup untuk menghentikan orang terkena Omicron. UKHSA mengatakan bahwa dosis ketiga atau booster vaksin memberi sekitar 70-75 persen perlindungan terhadap infeksi simtomatik.
Untuk mencapai target booster, pemerintah memiliki target penyuntikan satu juta dosis dalam sehari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.