Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/12/2021, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Update corona Selasa (14/12/2021) untuk kondisi di Indonesia dan sejumlah berita Covid-19 di dunia. 

Angka kasus Covid-19 di dunia kini mencapai lebih dari 270 juta kasus, setelah hampir 2 tahun pandemi virus corona terjadi di dunia.

Berdasarkan data dari Worldometers, Selasa (14/12/2021) pagi, berikut total kasus Covid-19 di 224 negara:

  • Kasus infeksi: 270.921.218 kasus
  • Meninggal dunia: 5.326.895 jiwa
  • Kasus sembuh: 243.529.645 kasus

Baca juga: Korban Perampokan Jaktim Dimarahi Polisi Saat Melapor

Negara-negara di dunia masih menghadapi varian Delta yang jadi varian paling dominan, serta kemunculan varian baru yang disebut Omicron.

Berikut 5 negara dengan kasus corona terbanyak di dunia:

  • Amerika Serikat (AS) dengan 50.902.185 kasus positif, 818.584 meninggal, dan 40.057.310 sembuh
  • India dengan 34.703.508 kasus positif, 475.640 meninggal, dan 34.130.768 sembuh
  • Brasil dengan kasus 22.189.867 positif, 616.941 meninggal, dan 21.414.318 sembuh
  • Inggris dengan 10.873.468 kasus positif, 146.477 meninggal, dan 9.528.314 sembuh
  • Rusia dengan 10.046.454 kasus positif, 290.604 meninggal, dan 8.769.916 sembuh.

Update corona Indonesia

Laporan kasus Covid-19 masih terus mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. 

Pada Senin (13/12/2021) Indonesia melaporkan 106 kasus baru. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak 20 bulan terakhir. 

Sebelumnya, angka terendah laporan kasus di bawah angka tersebut adalah 107 kasus pada 24 Maret 2021. 

 

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, per Senin (13/12/2021), berikut perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia:

  • Kasus infeksi: 106
  • Kasus sembuh: 278
  • Kasus meninggal: 12

Dengan penambahan tersebut, maka jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Indonesia sebagai berikut:

  • Kasus infeksi: 4.259.249
  • Kasus sembuh: 4.110.327
  • Kasus meninggal: 143.948

Varian Omicron di Pakistan

Mengutip dari Al Jazeera, Senin (13/12/2021), otoritas kesehatan Pakistan mengkonfirmasi adanya kasus pertama virus corona varian Omicron di negara itu.

"Institut Kesehatan Nasional, Islamabad telah dapat mengkonfirmasi bahwa sampel yang dicurigai baru-baru ini dari Karachi memang 'varian Omicron' dari SARS-CoV2," kata Pusat Komando dan Operasi Nasional (NCOC) dalam sebuah pernyataan.

Ini adalah kasus pertama yang dikonfirmasi. Adapun pengawasan lanjutan terhadap sampel yang teridentifikasi akan dilakukan untuk mengidentifikasi tren varian tersebut.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Provinsi Sindh Selatan, dr Azra Pechucho mengidentifikasi kasus dari seorang perempuan yang dicurigai terinfeksi varian baru.

"Virus ini juga menyebar karena orang tidak divaksinasi, dan perempuan ini juga tidak divaksinasi," kata Pechucho dalam sebuah pernyataan.

Dengan ditemukannya kasus ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian Omicron telah terdeteksi di setidaknya 63 negara di seluruh dunia sejak pertama kali terdeteksi bulan lalu.

Baca juga: Lokasi Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Cara Daftar, dan Syaratnya

Lonjakan kasus di Inggris dan kematian akibat Omicron

Pemerintah Inggris mengumumkan adanya pasien meninggal akibat varian Omicron.

Dilansir dari BBC, Selasa (14/12/2021), Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Omicron sekarang mewakili 20 persen kasus di Inggris.

Sedikitnya ada 4.713 kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron.

Menurut pihaknya, Omicron telah meningkat menjadi lebih dari 44 persen kasus di London dan diperkirakan akan menjadi varian dominan di kota itu dalam 48 jam ke depan.

Berbagai macam studi dan data menunjukkan bahwa varian Omicron lebih menular daripada varian lainnya. Ini terbukti dari kasus yang berlipat ganda di Inggris dalam dua hingga tiga hari.

Melihat lonjakan ini, tingkat status kewaspadaan Covid-19 di Inggris telah dinaikkan ke level 4, yang berarti tingkat penularan tinggi atau meningkat. Ini adalah kenaikan level untuk pertama kalinya sejak Mei 2021.

Javid juga mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperkirakan jumlah infeksi harian saat ini sekitar 200.000.

Analisis awal menunjukkan dua dosis vaksin tidak cukup untuk menghentikan orang terkena Omicron. UKHSA mengatakan bahwa dosis ketiga atau booster vaksin memberi sekitar 70-75 persen perlindungan terhadap infeksi simtomatik.

Untuk mencapai target booster, pemerintah memiliki target penyuntikan satu juta dosis dalam sehari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+