Sementara, pada Hujan Meteor Chi Orionid intensitas yakni 2,5-2,9 meteor per jam.
Pada Sigma-Hydrid, intensitas 2,9-3 meteor per jam, sedangkan Monocerotid memiliki intensitas 1,9-2 meteor per jam.
“Perbedaan yang ketiga pada kelajuan gerak meteornya,” ujar Andi.
Pada Meteor Geminid, kelajuan gerak yakni 35 km/detik atau 126.000 km per jam.
Sedangkan Sigma-Hydrid memiliki kelajuan 58 km per detik atau 208.800 km per jam.
Monocerotid kelajuan 42 km per detik atau 151.200 km per jam dan Chi-Orionid tidak ada data kelajuan gerak meteor.
Perbedaan keempat yakni dari arah lokasi titik radian dan waktu pengamatannya.
Geminid dan Chi-Orionid bisa disaksikan dari arah timur laut, sedangkan Monocerotid dan Sigma-Hydrid dapat disaksikan dari arah timur.
“Baik itu Geminid, Monocerotid dan Sigma-Hydrid dapat disaksikan setelah Isya atau akhir senja astronomis (75 menit setelah Matahari terbenam). Sedangkan Chi-Orionid dapat disaksikan sebelum Isya," kata Andi.
Baca juga: Fenomena Astronomi November: Hujan Meteor, Gerhana, hingga Nadir Kabah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.