Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia? Ini Analisis Epidemiolog

Kompas.com - 07/12/2021, 12:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pakar menduga varian baru virus corona Omicron sudah masuk dan ada di tengah masyarakat Indonesia.

Meskipun, hingga Selasa (7/12/2021) pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan belum mengonfirmasi satu pun kasus infeksi virus corona varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia.

Setidaknya, pada Sabtu (4/12/2021), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menegaskan hal itu.

"Ya (belum ada kasus infeksi Omicron terdeteksi di Indonesia)," kata Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com.

Baca juga: Omicron Sudah Menyebar di 27 Negara, Mana Saja?

Namun, mungkinkah Indonesia masih bebas dari "serangan" Omicron di saat negara-negara tetangga sudah banyak yang mendeteksi keberadaannya di wilayah mereka?

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman meyakini infeksi Omicron saat ini sudah ada di Indonesia, bahkan di tengah masyarakatnya.

"Sangat besar kemungkinan sudah masuk, apalagi sekarang di Asean ini sudah (terdeteksi di) Malaysia, Singapura, Thailand juga yang sangat bertetangga dengan kita. Bahkan (negara dengan) kapasitas surveillance-nya lebih kuat dari Indonesia pun sudah mendeteksi," ujar Dicky kepada Kompas.com, Selasa (7/12/2021).

"Jadi besar kemungkinan, analisis saya, hipotesis saya, ketika Indonesia menemukan (kasus infeksi Omicron) itu sudah di komunitas," lanjutnya.

Baca juga: Alasan WHO Menamai Varian B.1.617.2 Jadi Omicron, Bukan Nu atau Xi

Omicron lolos deteksi pemerintah

MRT Singapura melintas di distrik Clementi, Selasa malam (16/11/2021). Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan Kamis sore (2/12/2021) dua pasien yang saat ini sedang dirawat di National Centre for Infectious Diseases (NCID) dipastikan positif terinfeksi varian Omicron. KOMPAS.com/ERICSSEN MRT Singapura melintas di distrik Clementi, Selasa malam (16/11/2021). Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan Kamis sore (2/12/2021) dua pasien yang saat ini sedang dirawat di National Centre for Infectious Diseases (NCID) dipastikan positif terinfeksi varian Omicron.

Masuknya Omicron ke Indonesia dan bisa lolos dari deteksi yang dilakukan pemerintah, imbuh Dicky salah satunya dikarenakan proses penyebarannya yang begitu tinggi.

"Kita tahu, Indonesia baru memberlakukan pembatasan perjalanan Internasional dalam rangka mencegah masuknya Omicron pada awal bulan ini," kata Dicky.

Padahal, lanjutnya, Omicron sudah mulai terdeteksi keberadaannya sejak awal November di Afrika Selatan, ketika itu masih dilabeli B.1.1.529 dan belum ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Kapan dia masuk kan jelas, katakanlah November menjelang akhir dijadikan VOC, ya bukan saat itu dia lahir, kemungkinan ya awal November dia sudah ke mana-mana. Dan kita bukan negara yang mengetatkan (pembatasan) itu dari awal, termasuk surveilance genomic kita kan tidak terlalu kuat," kata dia.

Baca juga: Bagaimana Gejala Terinfeksi Varian Omicron dan Apakah Terdeteksi PCR?

Lebih lanjut, Dicky juga menyoroti masa karantina orang dari luar negeri di Indonesia yang sangat singkat.

Sebelum kebijakan terbaru diterapkan, lama masa karantina sempat hanya 3 hari saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com