PADA awal Januari 2021, terberitakan bahwa Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Lumajang, Jawa Timur.
Dalam kesempatan kunker itu, mbak Risma memberikan komentar bahwa dampak global warming luar biasa.
Sehingga apabila terjadi gempa bumi, kemudian ada goyangan-goyangan di lempengan yang menyebabkan erupsi Gunung Semeru, maka sebaiknya masyarakat senantiasa bersikap waspada.
Pada saat itu memang belum terjadi letusan Gunung Semeru. Maka banyak warganet tega mencemooh komentar Mbak Risma sebagai memalukan.
Berbagai pihak yakin bahwa tidak ada hubungan antara letusan gunung berapi dengan pemanasan global.
Gunung Semeru merupakan primadona para gunung di pulau Jawa sebagai gunung tertinggi. Para pendaki gemar mendaki hingga menaklukkan puncaknya.
Gunung Semeru juga dianggap sebagai Paku Pulau Jawa. Tidak kurang dari sang legenda Soe Hok Gie wafat di puncak Semeru akibat diduga menghirup gas beracun berkeliaran di sekitar kawasan kawah Gunung Semeru.
Sebagai gunung berapi yang masih aktif, gunung Semeru juga berulang kali meletus, meski letusan gunung Semeru tidak sepopuler letusan gunung Merapi, yang dalam hal letusan memang merupakan primadona vulkan di pulau Jawa.
Mungkin karena secara kuantitas korban erupsi Merapi memang unggul ketimbang Semeru.
Namun, sebenarnya peringatan Mbak Risma, meski bukan vulkanolog, tidak perlu dicemooh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.