Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Jasa Sewa Iphone, Begini Pandangan Sosiolog

Kompas.com - 06/12/2021, 19:05 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

“Karena kemudian bisa direkayasa dan bisa disebarluaskan dalam skala yang luas,” papar dia.

Baca juga: Mengapa Orang Suka Pamer Saldo ATM di Media Sosial? Ini Jawaban Pakar LIPI

Dampak konsumsi simbolik

Drajat menyampaikan, konsumsi simbolik dapat berdampak pada yang bersangkutan dan lingkungannya.

Orang yang mengalami konsumsi simbolik tidak bisa mengendalikan konsumsinya dengan baik.

“Kalau dia terus mengejar simbol padahal simbol itu diciptakan oleh perusahaan yang selalu berubah, akhirnya konsumsinya tak terbatas atau over consumption, konsumsi yang melampaui kemampuan dari daya dukung ekonomi dia sendiri,” papar dia.

Selain itu, orang yang mengalami konsumsi simbolik akan mengejar simbol yang tidak berhenti-henti, bahkan terus-menerus diciptakan mengikuti perkembangan zaman.

“Agak sulit melakukan kontrol terhadap konsumsinya, yang disebut smart consumption itu menjadi sulit karena dia mengejar simbol yang tidak berhenti-berhenti,” kata Drajat.

“Produk terus diciptakan agar orang kemudian membutuhkan, orang kemudian menginginkan, yang ini menjadi masalah disebut over consumption, konsumsi yang melebihi kemampuan dan kebutuhan yang sesungguhnya,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com