KOMPAS.com - Mata plus atau gangguan mata rabun dekat dikenal juga dengan istilah hyperopia.
Gangguan ini dikenal sebagai gangguan matanya para dewasa terutama lansia. Meski sebenarnya, rabun dekat atau mata plus sendiri tak selalu muncul di usia tua.
Gangguan mata plus membuat kita tak bisa melihat dengan jelas objek yang terlalu dekat dengan mata.
Objek yang jauh dari mata akan terlihat jelas, sedangkan objek yang dekat dengan mata akan menjadi ganda atau blur.
Inilah sebabnya, kita sering melihat para lansia membaca koran dengan cara menjauhkan koran dari mata atau wajahnya.
Baca juga: 6 Gangguan Mata Usia 40 Tahun ke Atas dan Cara Menanganinya
Melansir Mayo Clinic, gangguan ini muncul ketika cahaya yang masuk ke dalam mata tak jatuh tepat di titik retina. Cahaya yang ditangkap mata justru jatuh di titik jauh di belakang retina.
Seperti penuaan, penyakit diabates, memiliki kelaianan pada mata seperti sindrom mata kecil, atau memiliki tumor pada mata.
Mata plus yang disebabkan oleh penuaan biasanya mulai muncul di usia 40 tahun. Dan akan semakin memburuk jika Anda tak melakukan penanganan yang cepat dan tepat.
Anak-anak yang memiliki orang tua dengan mata plus, bisa pula mengalami gangguan mata ini sedari kecil meski dalam taraf yang ringan.
Menurut WebMD, mereka masih bisa melihat objek yang jauh dan dekat dengan jelas karena otot pada mata mereka masih bisa bergerak fleksibel sehingga bisa mengatasi gangguan yang ada.
Baca juga: Mengenal Glaukoma: Gejala, Penyebab, hingga Cara Pengobatannya
Untuk mengetahui apakah kita memiliki gangguan rabun dekat atau mata plus ataukah tidak, kita bisa mencermati gejala-gejala yang timbul.
Gejala mata plus bisa berupa kesusahan melihat objek yang terlalu dekat dengan mata, sakit kepala, pandangan blur atau ganda, mata sering terasa lelah, dan pening yang timbul seusai Anda mengerjakan tugas di laptop atau seusai Anda membaca buku.
Jika setiap kali melihat objek yang dekat dengan mata kita selalu harus menyipitkan mata, maka bisa dipastikan kita memiliki gangguan rabun dekat ini.
Untuk mengatasi gangguan ini tentu saja Anda harus mengenakan kacamata atau lensa kontak khusus yang sesuai dengan ukuran mata plus yang ada.
Untuk menghindari perburukan, cek kondisi mata secara rutin dua tahun sekali di rentang usia 40 hingga 50 tahun.
Jika tak ditangani dengan tepat, mata plus bisa memunculkan sindrom mata malas, keterlambatan perkembangan dan gangguan belajar.
Baca juga: Bulu Mata Memutih? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.