Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Pengungsian dan Update Dampak Letusan Erupsi Semeru

Kompas.com - 04/12/2021, 20:21 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awan panas guguran (APG) datang dari Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore sekitar pukul 15.20 WIB.

Erupsi gunung ini ini diawali dengan laharan, kemudian muncul guguran awan panas yang mengarah ke daerah Besuk Kobokan, Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Hingga saat ini, visual Gunungapi Semeru masih tertutupi kabut disertai hujan intensitas sedang dan aktivitas APG masih terus berlangsung.

Gunung Semeru masuk ke dalam kategori Level II atau "waspada" sejak 12 Mei 2012.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Berikut Informasi Pengalihan Arus Lalu Lintas

Berikut update lokasi pengungsian dan dampak letusan dari Gunung Semeru di wilayah Lumajang:

Informasi tempat pengungsian

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan, pihaknya terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) tentang perkembangan guguran awan panas Gunung Semeru.

Pada pukul 16.40 WIB, getaran pada seismograf sudah mulai mengecil.

Berikut titik lokasi pengungsian bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru:

  • Balai Desa Penanggal
  • Balai Desa Sumberwuluh
  • Balai Desa Kamarkajang
  • Rumah Warga yang aman
  • Masjid Jarit, Kec. Candipuro
  • Jumlah pengungsi masih dalam pendataan

Dampak letusan Semeru

BPBD Kabupaten Lumajang masih melakukan pendataan terkait jumlah korban.

Pemantauan hingga Sabtu sore, tidak ada korban meninggal dunia, luka berat, atau luka ringan.

Guguran awan panas ini melanda Kecamatan Pronojiwo, tepatnya di Desa Curah Kobokan dan Desa Supiturang. Kemudian, Kecamatan Candipuro, tepatnya di Desa Sumberwuluh.

Adapun Jembatan Gladak Perak, Desa Curah Kobokan dilaporkan putus. Dengan demikian, beberapa lokasi tidak bisa diakses melalui Lumajang dan alternatif harus memutar melalui Malang.

Sementara, beberapa rumah di Desa Curah Koboan tertutup material vulkanik.

Baca juga: Update Erupsi Semeru: Ini Daerah yang Terdampak Letusan

Imbauan pada warga

Agen Bencana Provinsi Jawa Timur dan TRC PB BPBD Kabupaten Lumajang kini menuju lokasi untuk melakukan assesment dan mengevakuasi warga di sekitar Gunung Semeru.

BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau kepada warga agar tidak panik dan tetap memonitor perkembangan melalui group WhatsApp, Radio, dan tetap mematuhi imbauan yang disampaikan PVMBG dan pemerintah.

Warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di aliran aliran sungai (DAS) Mujur, Curah Kobokan, dan DAS yang dimungkinkan dialiri guguran awan panas.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus Jadi Trending Topik di Twitter

Bantuan yang dikirimkan

BPBD Provinsi Jatim mengirim bantuan berupa:

  1. Lauk pauk 60 paket
  2. Tambah gizi 60 paket
  3. Selimut 100 pcs
  4. Family kids 20 paket
  5. Kids ware 20 paket
  6. Sembako 300 paket
  7. Terpal 20 lembar
  8. Kantong mayat 10 lembar
  9. Pempers 50 pack
  10. Masker kain 10 ribu
  11. Masker medis 10 ibu
  12. Sandang 25 paket
  13. Air 13 karton
  14. Biskuit bayi 2 dus
  15. Minyak telon 2 dus
  16. Minyak kayu putih 1 dus
  17. Antangin 2 dus

Peralatan:

  1. Alkom 1 set
  2. Sepatu Boot 5 pasang
  3. Jas Hujan 5 pcs
  4. Helm 5 pcs
  5. Senter Polarion 1 set
  6. Velbed 16 pcs
  7. Sleeping Bag 16pcs
  8. Trangia 1
  9. Webing 1 roll besar
  10. Prusik biru 1 roll
  11. Head lamp 4 pcs
  12. Latter man 1 pcs
  13. Dry bag 1 pcs
  14. GPS 1 unit
  15. Genset 1 unit
  16. Tenda pengungsi 2 paket
  17. Tenda posko 1 paket
  18. Perlengkapan radio
  19. Kursi 10 buah
  20. Meja 2 buah

Mobil Operasional:

  1. Strada Orange
  2. Truk serbaguna
  3. D-max
  4. Truk fuso
  5. Motor trail 2 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com