Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kompor Induksi, Ini Penjelasan PLN

Kompas.com - 04/12/2021, 09:18 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain kompor gas, kini ada tren penggunaan kompor induksi yang diklaim lebih hemat dan efisien.  

Berbeda dengan kompor gas yang menggunakan nyala api untuk memasak, kompor induksi menggunakan energi listrik sebagai sumber panas sehingga irit gas.

Baca juga: Disentil Erick Thohir soal Toilet Berbayar di SPBU, Ini Respons Pertamina

Bagaimana cara kerja kompor induksi? Berikut penjelasan Perusahaan Listrik Negara (PLN)!

Cara kerja kompor induksi

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, kompor induksi direkomendasikan penggunaannya. Ia mengklaim, kompor induksi lebih aman, mudah, dan efisien.

"Kompor induksi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan kompor konvensional," ujar Agung dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan PLN pada 30 November 2021.

Kompor induksi, jelas Agung, menggunakan energi listrik sebagai energi panas. Kompor induksi tidak memancarkan api layaknya kompor gas.

Kompor ini bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.

Kemudian, panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh, tidak terasa panas dan relatif aman.

Baca juga: Cara Dapatkan Diskon Tarif Listrik Desember 2021, Tak Perlu Akses WhatsApp dan Website PLN

Kelebihan kompor induksi

Agung menjelaskan, kompor induksi mudah dibersihkan.

Dari sisi waktu memasak, diklaim lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata daripada kompor gas.

Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat sehingga menghemat waktu.

Artinya, dengan waktu masak yang lebih cepat, akan membuat kompor listrik lebih hemat dalam penggunaan energi daripada gas.

Dari sisi penggunaan, kompor induksi disebut lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG.

Baca juga: Sederet BUMN yang Punya Utang Segunung, dari Garuda hingga PLN

Kompor induksi vs kompor elpiji

Hasil uji coba PLN menunjukkan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt memerlukan biaya sebesar Rp 158.

Sementara, dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp 176.

Sehingga, dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kilogram per bulan, ada penghematan Rp 28.500 dari biaya memasak setiap bulan.

"Tidak hanya itu, menggunakan kompor induksi juga lebih praktis, tinggal colok saja," ucap Agung.

Agung mengatakan, penggunaan kompor induksi juga mengurangi potensi polusi rumah tangga. Menurut dia, itulah salah satu tujuan penerapan electrifying lifestyle.

Baca juga: Viral Twit Curhatan Pelanggan yang Telat Bayar Listrik dan Diancam Diputus, Ini Tanggapan PLN

PLN berikan harga khusus

Untuk pengguna baru kompor induksi, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp 150.000.

Harga khusus tersebut melalui program "Nyaman Kompor Induksi 2021" bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang bekerja sama dengan PLN.

PLN juga menawarkan produk layanan Ekstra Daya, yaitu paket layanan listrik untuk rumah baru dengan daya 2200 VA ditambah kompor Induksi lengkap peralatan masak.

Menurut PLN, penggunaan kompor induksi juga memberi dampak positif pada negara.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa rata-rata subsidi impor gas dalam 6 tahun terakhir sekitar Rp 43 triliun per tahun.

Baca juga: Anak Usaha PLN PT Pembangkitan Jawa-Bali Buka Lowongan Kerja, Ini Syaratnya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Tren
Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com