Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlalu Lama Duduk di Dalam Toilet, Ini Bahayanya

Kompas.com - 03/12/2021, 10:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Rutinitas pagi sebagian orang yang tak pernah terlewat adalah berlama-lama di dalam toilet, menguras isi perut sembari membaca koran atau bermain ponsel.

Mereka bisa bermenit-menit duduk di dalam toilet. Meski proses buang air besar atau BAB sudah selesai, namun ritual bermain gim atau berselancar di media sosial belum mencapai bosan.

Dilihat sepintas, rutinitas ini seakan aman-aman saja. Paling jauh hanya akan membuat ribut anggota keluarga lain yang mengantre masuk ke dalam toilet.

Padahal menurut penelitian, duduk berlama-lama di dalam toilet bisa membahayakan kesehatan.

Baca juga: Bahaya Perut Buncit, Wanita Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung

Bahaya terlalu lama duduk di toilet

Mengutip Menshealth, gunakan toilet sebagaimana mestinya. Jika tempat tidur untuk tidur, toilet untuk buang air besar dan buang air kecil.

Jadi ketika masuk ke dalam toilet, hendaknya tinggalkan koran, buku atau ponsel Anda.

Penggunaan toilet hendaknya tak lebih dari 10 hingga 15 menit. Begitu buang air besar selesai, keluarlah segera dari toilet dan lakukan aktivitas lain.

Gregory Thorkelson, M.D., dari Departemen Gastroenterologi Universitas Pittsburg, mengatakan bahwa ada bahaya terselubung ketika Anda sengaja membawa ponsel ke toilet.

Waktu untuk BAB yang seharusnya hanya 5 hingga 10 menit saja, bisa molor hingga 30 menit lamanya karena Anda terlena bermain ponsel. Hal ini bisa membahayakan kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa bahaya yang bisa mengancam ketika Anda terlalu lama berada di dalam toilet:

1. Bisa terkena wasir

Terlalu lama duduk di toilet bisa menyebabkan wasir.SHUTTERSTOCK/SEASONTIME Terlalu lama duduk di toilet bisa menyebabkan wasir.
Ketika Anda terlalu lama duduk di toilet, maka lambat laun pembuluh darah di anus akan bermasalah.

Pembuluh darah akan menonjol karena peradangan, yang juga menyebabkan nyeri hingga mengeluarkan darah.

Baca juga: Mandi Malam Sebelum Tidur, Sebaiknya Menggunakan Air Panas atau Air Dingin?

2. Terpapar kuman

Melansir Times of Indiakamar mandi adalah sumber kuman, apalagi jika Anda tak rutin membersihkan ruangan ini.

Jadi ketika Anda menghabiskan waktu belasan menit di dalam toilet, Anda sama saja membahayakan diri Anda terpapar kuman.

Kuman bisa mudah menempel di baju atau di ponsel Anda, dan kemudian mengontaminasi makanan atau tangan yang Anda gunakan untuk makan.

Menurut penelitian di tahun 2017, ditemukan bahwa ponsel adalah sumber penularan bakteri E.coli yang harus diwaspadai. 

Bahkan penelitian di Inggris menyebutkan bahwa layar ponsel lebih kotor dari kamar mandi Anda.

Baca juga: Cara Ampuh Membasmi Cacing dari Kamar Mandi

3. Menimbulkan konstipasi

Ketika Anda terlalu fokus pada koran atau ponsel, maka Anda tak akan fokus pada aktivitas buang air besar yang ada.

Nah pada saat kita akan BAB, ada gerakan peristaltik dalam usus yang membuat feses berjalan turun dari usus ke anus. Gerakan inilah yang memunculkan mulas dan perasaan ingin BAB.

Ketika feses sudah mencapai rectum, maka Anda harus segera menuntaskannya dengan mengejan. Ketika Anda tak berkonsentrasi, maka akan terjadi proses yang disebut reverse peristalsis. Yaitu feses akan kembali naik menuju usus.

Hal ini akan membuat BAB menjadi lebih susah dari biasanya. Karena usus akan membuat feses kering, dan feses yang kurang cairan akan melahirkan konstipasi.

Selain itu, untuk melanjutkan BAB, Anda harus menunggu gelombang peristaltik berikutnya yang datang. Biasanya Anda harus menunggu dari hitungan menit hingga jam.

Jadi agar ketiga masalah di atas tak menghampiri Anda, tinggalkan ponsel dan koran di luar toilet.

Jika Anda melakukan "ritual" pagi terlalu lama karena persoalan susah BAB, maka Anda harus berkonsultasi ke ahli medis.

Terkadang, gerakan peristaltik sangat lamban karena Anda tengah terdera stres. Gerakan peristaltik yang lamban, akan membuat BAB juga menjadi lamban.

Baca juga: Tersiksa Konstipasi? Ini Cara Alami Meredakannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkaca dari Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Bagaimana Cara Menghindarinya?

Berkaca dari Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Bagaimana Cara Menghindarinya?

Tren
45 Ucapan Selamat Hari Jumat Agung Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

45 Ucapan Selamat Hari Jumat Agung Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Tren
Peneliti Ungkap Cara Manusia Purba Bertahan Usai Letusan Gunung Toba

Peneliti Ungkap Cara Manusia Purba Bertahan Usai Letusan Gunung Toba

Tren
Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Program Sarjana Per Semester

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Program Sarjana Per Semester

Tren
Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Tren
Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Lelah

Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Lelah

Tren
Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Tren
Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Tren
Peran Harvey Moeis dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Peran Harvey Moeis dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Tren
Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Pengumuman SNBP ITB Berubah dari Tak Lolos Menjadi Lolos, Ini Kata ITB

Tren
Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Mengenang Sopyan Dado, Aktor Sinetron Tukang Ojek Pengkolan yang Meninggal Hari Ini

Tren
Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Es Teh Vs Teh Hangat, Mana yang Lebih Baik Diminum Saat Buka Puasa?

Tren
Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Tren
Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Gunung Marapi Meletus Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com