Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menelaah Tembok Besar China

Kompas.com - 02/12/2021, 14:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Antara lain: tujuan mendirikan Tembok Besar untuk membendung serangan musuh dari utara layak dianggap gagal total.

Secara tak terbantahkan sejarah membuktikan bahwa bangsa Mongol akhirnya berhasil merangsek masuk ke dalam wilayah China bahkan berjaya mendirikan dinasti Yuan yang lanjut ke Ming lalu berakhir pada Ching.

Juga klaim bahwa Tembok Besar merupakan satu-satunya bangunan buatan manusia yang tampak dari rembulan dibantah oleh para astronaut, kecuali mungkin para astronaut Republik Rakyat China.

Memang harus diakui di masa kini secara faktual Tembok Besar merupakan destinasi utama pariwisata Republik Rakyat China yang banyak mendatangkan profit dalam bentuk uang maupun pamor bangsa China.

Di sisi lain, secara tak terbantahkan pula Tembok Besar China di masa lalu bukan dianggap sebagai monumen kebanggaan nasional, namun lebih cenderung merupakan monumen amanat penderitaan rakyat.

Sekaligus monumen pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh para penguasa China terhadap rakyat yang dipaksa kerja-paksa membangun infrastruktur tersohor sebagai Wanli Changcheng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com