Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Seputar Barbados, Negara Baru yang Memisahkan Diri dari Inggris

Kompas.com - 01/12/2021, 13:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Barbados mengumumkan telah resmi menjadi republik baru pada Senin (29/11/2021).

Dame Sandra Mason ditetapkan sebagai presiden pertama negara baru tersebut.

Penetapan Barbados sebagai negara baru ini dilakukan bertepatan dengan peringatan 55 tahun kemerdekaan negara itu.

Nama Barbados mungkin belum terdengar familiar bagi sebagian orang.

Seperti apa negara tersebut? Berikut ini hal-hal mengenai Barbados:

Baca juga: Barbados Resmi Jadi Negara Republik Baru di Dunia, Putus Ikatan dengan Kerajaan Inggris

1. Dipimpin presiden perempuan pertama berusia 72 tahun

Dame Sandra Mason yang ditetapkan sebagai presiden berusia 72 tahun.

Dame merupakan gubernur jenderal di Pulau Barbados sejak 2018.

Dia dipilih sebagai presiden negara itu usai pemungutan suara di parlemen bulan lalu.

Pengumuman rencana menjadi republik sebenarnya sudah disampaikan sejak tahun lalu, namun di tahun lalu rencananya masih berada di dalam persemakmuran.

2. Didatangi Inggris 400 tahun lalu

Mengutip dari CNN, (28/11/2021), kapal Inggris pertama tiba di Barbados sekitar 400 tahun lalu.

Barbados merupakan koloni tertua di Inggris dan mulai 1627 diperkirakan berada di bawah Inggris hingga tahun 1996.

Richard Drayton, seorang Profesor Sejarah Kekaisaran di Kings College London mengatakan bahwa Barbados adalah sumber kekayaan Inggris di abad 17 dan 18 dari praktik perbudakan dan gula.

"Itu adalah laboratorium pertama untuk kolonialisme Inggris di daerah tropis," ujar Drayton.

Baca juga: Barbados Bersiap Pisah dari Ratu Inggris, Ini Janji Pangeran Charles

3. Laboratorium kolonialisme pertama Inggris

Barbados adalah lokasi orang Inggris mengesahkan undang-undang yang membedakan hak-hak orang yang mereka sebut negro dan bukan.

"Itu adalah laboratorium pertama untuk kolonialisme Inggris di daerah tropis," ujar Drayton

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com