Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Astronomi Desember 2021, Apa Saja?

Kompas.com - 01/12/2021, 12:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

7-8 Desember: Puncak Hujan Meteor Puppid-Velid

Hujan meteor lainnya yang akan muncul pada Desember ini adalah hujan meteor Puppid-Velid.

Dia menjelaskan, Puppid-Velid adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di dekat bintang Gamma Velorum (Regor) konstelasi Vela yang berbatasan juga dengan konstelasi Puppis.

Hujan meteor itu bersumber dari sisa debu Komet 96P/Machhoiz yang mengorbit matahari dengan periode 1,93 tahun.

Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...

Untuk menyaksikan hujan meteor ini, bisa dilakukan mulai pukul 21.00 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah tenggara hingga barat daya.

Menurutnya intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 6 meteor/jam (Sabang) hingga 8 meteor/jam (P. Rote).

Hal itu dikarenakan titik radian berkulminasi pada ketinggian 39-56 derajat arah selatan, sedangkan intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 10 meteor/jam.

Untuk menyaksikan meteor ini juga harus dipastikan dalam kondisi cuaca cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya.

Baca juga: Awan Panas di Gunung Merapi, Simak Penjelasan BPPTKG

9-10 Desember: Puncak Hujan Meteor Monocerotid

Ada lagi hujan meteor lainnya bulan ini, yakni hujan meteor Monocerotid.

Monocerotid adalah hujan meteor minor yagn titik radiannya berada di dekat konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini.

Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit matahari dengan periode 3,34 tahun dan juga menjadi sumber bagi hujan meteor Taurid Utara.

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Dia menjelaskan, hujan meteor ini dapat disaksikan sejak pukul 19.40 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam matahari) dari arah timur hingga barat.

Lalu intensitasnya untuk Indonesia mencapai 1,9-2 meteor/jam (dari Sabang sampai P. Rote).

Hal itu karena titik radian berkulminasi pada ketinggian 71-88 derajat pada arah utara, sementara itu intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 2 meteor/jam.

Jika ingin melihat hujan meteor ini pastikan medan pandang dalam cuaca cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya.

Baca juga: Penjelasan TNI AU soal Video Viral Sebut Racun Disebar di Langit Jagakarsa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com