Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Terakhir 2021 pada 4 Desember, Ini Wilayah yang Bisa Melihat

Kompas.com - 30/11/2021, 19:30 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerhana Matahari total akan kembali terjadi pada 4 Desember mendatang. Ini menjadi gerhana Matahari terakhir di tahun ini.

Peristiwa ini terjadi saat Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi, menimbulkan bayangan di Bumi, baik sepenuhnya atau sebagian menghalangi cahaya Matahari di beberapa daerah.

Gerhana Matahari total terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi terletak sejajar. Sebagian Bumi akan terkena bayangan gelap Bulan,sehingga tidak melihat matahari.

Gerhana Matahari total kali ini merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152.

Seperti apa Gerhana Matahari Total 4 Desember 2021 mendatang? Berikut penjelasannya:

Baca juga: Bagaimana Fenomena Gerhana Matahari Total Itu Terjadi?

Penjelasan BRIN-Lapan

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan bahwa gerhana Matahari total akan terjadi di Antartika.

“Sejak pukul 07.03-08.04 universal time, wilayah Antartika yang terkena umbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari total,” kata Andi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/11/2021).

Andi menambahkan, total durasi fenomena astronomi ini selama 90-116 detik dengan lebar umbra Bulan di permukaan Bumi bervariasi antara 421-450 km.

Sebagai informasi, gerhana Matahari Total di Antartika dalam Seri Saros 152 sebelumnya pernah terjadi pada 23 November 2003 dan akan terjadi kembali pada 15 Desember 2039 dan 26 Desember 2057.

Baca juga: Berapa Kali Gerhana Terjadi dalam Satu Tahun?

Wilayah yang dapat menyaksikan

Gerhana Matahari total yang terjadi pada 4 Desember ini, tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia.

Fenomena alam kali ini akan dimulai pada pukul 10:59 WIB dan gerhana penuh akan terlihat pada pukul 12:30 WIB.

Gerhana maksimum akan terlihat pada pukul 13:03 WIB dan acara akan berakhir pada pukul 15:07 WIB.

Melansir India Today, orang-orang yang tinggal di belahan bumi selatan akan dapat melihat sekilas peristiwa ini.

Gerhana akan terlihat di beberapa bagian Australia Selatan, Afrika Selatan, Amerika Selatan, Pasifik, Atlantik, Samudra Hindia, dan Antartika.

Dijelaskan, wilayah yang akan terkena penumbra Bulan, antara lain Republik Afrika Selatan, Namibia, Australia bagian selatan (Victoria, sebagian New South Wales, teritori Ibu Kota Australia dan Tasmania) dengan lebar gerhana kurang dari 10 persen diameter Matahari.

Baca juga: Siswa, Seperti Ini Proses Terjadinya Gerhana Matahari Cincin

Sementara itu, Kepulauan Malvinas dan Tierra del Fuego akan mengalami gerhana Matahari sebagian dengan lebar gerhana antara 10-40 persen diameter matahari.

Adapun wilayah Georgia selatan dan Kepulauan Sandwich selatan akan mengalami gerhana Matahari sebagian dengan lebar gerhana antara 93-97 persen diameter Matahari.

Menurut NASA, orang-orang di beberapa bagian Saint Helena, Namibia, Lesotho, Afrika Selatan, Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich, Kepulauan Crozet, Kepulauan Falkland, Chili, Selandia Baru, dan Australia akan melihat gerhana Matahari sebagian.

Di wilayah-wilayah tersebut, gerhana akan terjadi sebelum, selama, dan setelah matahari terbit atau terbenam. Ini berarti perlu mendapatkan pandangan cakrawala yang jelas saat matahari terbit atau terbenam untuk melihat gerhana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Tren
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Tren
Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

Tren
Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Tren
6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com