Pada tahun 1922, ketika Idris mencoba melamar posisi itu, Walter sedang tertarik menjelajahi Eropa dan dia sangat membutuhkan awak baru yang fasih berbahasa Perancis.
Walter langsung terpesona dengan semangat, karisma, dan jiwa petualang yang ada dalam diri Idris.
Bagaimana tidak, Idris fasih berbahasa Perancis, Spanyol, Italia, dan berbicara sedikit bahasa Rusia, Cina, dan Jepang. Dia sangat cocok dengan pekerjaan ini.
Idris segera diterima dan dia pun mendapat nama baru Aloha Wanderwell.
Baca juga: Profil Penemu Kapal Selam Militer Modern: John Philip Holland
Meskipun Aloha mulai sebagai sekretaris dan asisten, dia dengan cepat menjadi bintang dan sutradara dari film-film yang diambil selama ekspedisi.
Dilansir dari laman resmi Aloha Wanderwell, selama perjalanan, Aloha membawa mobil Unit 2, Model T Ford.
Dia memberi nama kendaraannya Little Lizzie, yang mengalami banyak kesulitan selama ekspedisi. Tapi Ford Model T memang mobil yang dipilih khusus untuk ekspedisi ini.
Aloha memulai ekspedisi hingga melewati 43 negara di 4 benua.
Ekspedisi tersebut bermula dari Perancis, meski tengah dilanda ketegangan perang. Kemudian, ke Italia saat Mussolini dan Fascisti sedang mengonsolidasikan kekuatan mereka.
Dia bahkan berkemah di kaki Sphinx Agung di Lembah Para Raja Mesir. Perjalanannya terus berlanjut hingga Palestina, saat orang-orang Yahudi berusaha membangun negara baru.
Aloha melintasi tanah gersang India, mengunjungi dataran tinggi Portugis. Melaju ke Afrika Timur, bahkan hampir mati kehausan di gurun Sudan.
Dia bahkan sempat menyamar sebagai seorang pria untuk bisa berdoa di Mekkah.
Aloha bisa akrab dengan orang-orang dengan berbagai latar belakang. Dia sempat bergabung dengan para pemburu gajah di Indo-China, menjadi orang kepercayaan bandit dari China, bahkan memiliki gelar Kolonel Kerhormatan dari Tentara Merah Siberia.
Di tengah perjalanan panjangnya, Aloha jatuh cinta dengan Kapten Wanderwell.
Kisah mereka cukup rumit karena saat itu. Walter Wanderwell belum bercerai dari istri pertamanya, Nell.