Setelah ketinggian 9.000 kaki tercapai saat turun, kru diizinkan untuk melanjutkan. Pesawat tersebut diizinkan untuk mendarat di landasan 33 dan harus menyelesaikan belokan ke kanan.
Akan tetapi, terjadi kesalahan pada saat mendekati tanah, yang menyebabkan pesawat turun di bawah Minimum Descent Altitude atau ketinggian turun minimum.
Pada ketinggian 2.247 kaki dan pada kecepatan 142 knot, gear utama di sebelah kanan menghantam puncak bukit.
Saat benturan, gear utama di sebelah kanan dan mesin nomor 4 rusak.
Tiga detik kemudian, dengan posisi hidung naik 4,9 derajat, dengan kecepatan 135 knot, pesawat menabrak puncak bukit kedua.
Kemudian, enam detik kemudian, sayap kanan menghantam tanah. Pesawat terbalik dan jatuh terbalik, lalu terbakar.
Puing-puing pesawat ditemukan 12 km dari ambang landasan pacu di perkebunan zaitun.
Baca juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta 27 November 2021: Waspadai Hujan Badai
Berikut beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut:
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Arkeolog Temukan Machu Picchu 24 Juli 1911
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.