Pejabat kota Narashino mengatakan, meskipun percakapan dengan penyandang tuli dapat dilakukan secara tertulis, namun sistem AI Sure Talks membuat percakapan itu menjadi lebih lancar.
"Jauh lebih lancar karena penerjemahan dilakukan secara real-time," kata pejabat itu.
Mito di Prefektur Ibaraki dan Chofu di Tokyo juga telah menyiapkan meja khusus di kantor kota untuk membantu orang-orang yang menggunakan sistem tersebut.
Baca juga: Pedang Katana, Simbol Tradisi Samurai Jepang
Melansir, The Mainichi, 9 November 2021, sistem AI Sure Talks masih memiliki banyak ruang untuk pengembangan lebih lanjut.
Saat ini, sistem tersebut hanya dapat menerjemahkan gestur bahasa isyarat secara akurat menjadi sekitar 1.500 kata dalam bahasa Jepang.
"Sejumlah besar data bahasa isyarat diperlukan untuk membangun model penerjemahan bahasa isyarat yang akurat ke dalam teks Jepang," kata seorang insinyur SoftBank yang terlibat dalam pengembangan sistem tersebut.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan akurasi sistem, perusahaan komunikasi seluler dan layanan internet itu menganggap perlu meluncurkan situs web dan aplikasi smartphone yang meminta kerja sama dari publik.
Baca juga: 5 Cerita Rakyat Jepang, Sumber Inspirasi Tempat Wisata Populer hingga Film Horor
Situs web dan aplikasi smartphone tersebut akan meminta sebanyak mungkin orang untuk mengirimkan foto contoh penggunaan bahasa isyarat.
Akan tetapi, menurut Federasi Penyandang Tuli Jepang, agar AI menjadi alat yang efektif bagi orang-orang tuli dan sulit mendengar, diperlukan lebih banyak elemen dalam pengembangannya, sesuatu yang akan sulit dicapai dalam jangka pendek.
"Karena bahasa isyarat memiliki dialek dan ekspresi yang unik secara regional, terjemahan bahasa isyarat berbasis AI saat ini tidak cukup. Jika dibuat lebih akurat, itu akan menjadi sarana yang efektif untuk melakukan percakapan sederhana dan menanggapi pertanyaan di kantor publik dan tempat lain," kata seorang pejabat federasi.
Baca juga: Penjelasan RS Jepang yang Baru Sadar Minum Air Toilet Selama 30 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.