Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kebakaran Tangki Kilang Pertamina Cilacap

Kompas.com - 14/11/2021, 07:05 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di area PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu (13/11/2021) malam.

Kejadian terjadi sekitar pukul 19.20 WIB pada salah satu tangki kilang PT KPI Cilacap yang berisi produk Pertalite.

Berikut fakta-fakta kebakaran tangki kilang Pertamina Cilacap:

Baca juga: Ramai Kilang Pertamina di Cilacap Kebakaran, Ini Penjelasan Kapolres

1. Waktu kejadian hujan lebat disertai petir

Dilaporkan, peristiwa kebakaran mulai sekitar pukul 19.20 WIB.

Peristiwa kebakaran terjadi saat daerah Kota Cilacap dan sekitarnya diguyur hujan lebat, bahkan disertai petir.

“Informasi dari warga dan teman-teman di kilang, sebelum kejadian memang hujan deras dan juga petir cukup besar,” ujar Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono, Sabtu (13/11/2021).

Namun, sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran.

Baca juga: Tangki Pertamina di Kilang Cilacap Terbakar, Penyebab Masih Belum Diketahui

2. Tangki berisi Pertalite yang terbakar

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya menyampaikan, kebakaran hanya terjadi pada salah satu tangki.

Tangki yang mengalami kebakaran berisi produk Pertalite.

“(Kebarakan) terjadi di satu buah tangki berisi produk Pertalite,” kata Ifki.

Kendati begitu, perusahaan memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji untuk masyarakat tetap dalam kondisi aman dan tak mengalami gangguan.

Baca juga: Tangki Pertamina di Cilacap Terbakar, Upaya Pemadaman Dilakukan dengan High Capacity Foam Monitor

3. Proses pemadaman kilang yang terbakar

Pemadaman tangki yang terbakar ini dilakukan selama tiga jam.

Djoko menyampaikan, pemadaman api dilakukan dengan metode offensive fire fighting, menggunakan kapasitas air 9.000 galon per menit.

Bahan pemadamannya merupakan campuran air dan foam (busa).

Pemadaman dilanjutkan dengan metode pendinginan sampai normal, memastikan titik api telah benar-benar padam.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com