Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Harga Tes PCR Ternyata Bisa Hanya Rp 10.000

Kompas.com - 09/11/2021, 10:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BIAYA tes PCR gaduh. Selama pandemi, baya tes PCR turun empat kali. Semula Rp 2.500.000, turun jadi Rp 900.000, turun lagi Rp 500.000, dan terakhir Rp 300.000.

Saya menelusuri, ternyata dimungkinkan harganya hanya Rp 10.000. 

Baca juga: Alasan Harga PCR Bisa Turun hingga Rp 275.000 Menurut Kemenkes

Pertanyaannya tentu saja kenapa harga di awal begitu mahal? Lalu, kenapa baru turun sekarang? Kenapa juga ada perbedaan signifikan dari negara-negara lain seperti India dan negara ASEAN yang sejak beberapa bulan lalu harganya lebih murah dari Rp 500.000.

Ada pula pertanyaan, berapa sih harga tes PCR sebenarnya?

Di antara seluk-beluk pertanyaan tersebut, muncul informasi yang diungkap pertama kali oleh majalah Tempo. Konglomerat, politisi, hingga pejabat ikut berbisnis laboratorium tes PCR.

Dua nama pejabat disebut: Menteri Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Luhut disebut terkait dengan tes PCR melalui afiliasi anak perusahaan miliknya, PT Toba Bumi Energi. Sementara itu, Erick Thohir lewat perusahaan milik kakak kandungnya, Garibaldi Thohir, yaitu Yayasan Kemanusiaan Adaro.

Keduanya telah membantah soal ini. Luhut mengklarifikasi melalui akun Instagram @Luhut.Pandjaitan. Ia mengatakan,

“Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Partisipasi yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekan saya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain untuk membantu penyediaan fasilitas tes COVID-19 dengan kapasitas yang besar.

Bantuan melalui perusahaan tersebut merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal.

Saya juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga dapat terus menjangkau masyarakat yang membutuhkan.”

Baca juga: Luhut Bantah Tuduhan Terlibat Bisnis Tes PCR

Sementara itu, Erick melalui Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan,

“Di Yayasan Kemanusiaan Adaro ini, Pak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi di urusan bisnis dan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR. Jauh sekali,” ujar Arya kepada wartawan, pekan lalu.

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN Bantah Erick Thohir Terlibat Bisnis Tes PCR

Berapa sih harga PCR yang wajar?

Lepas dari polemik orang-orang yang terlibat dalam bisnis ini, sebenarnya berapa sih harga tes PCR yang wajar?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com