Paxlovid merupakan obat yang bekerja sebagai protease inhibitor, yakni kelas dari pengobatan yang digunakan untuk menangani atau mencegah infeksi oleh virus.
Paxlovid dirancang untuk memblokir enzim yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak.
Melansir USA Today, paxlovid dikemas dalam kemasan blister terdiri dari dua pil paxlovid dan salah satu antivirus, ritonavir, yang memungkinkannya aktif lebih lama pada konsentrasi yang lebih tinggi.
Pemberian obat ini pada pasien yakni mengambil dua bungkus sehari selama lima hari.
Baca juga: 10 Daerah di Indonesia dengan Angka Vaksinasi Covid-19 Terendah
Berdasarkan uji coba pada 1.219 pasien berisiko tinggi yang baru saja terinfeksi Covid-19 ditemukan bahwa hanya 0,8 persen yang diberi Paxlovid dirawat di rumah sakit dibanding 7 persennya yang diberi plasebo.
Perhitungan tersebut dilakukan terhadap mereka yang melakukan perawatan tiga hari sejak gejala Covid dimulai.
Pada mereka yang diberi plasebo sebanyak 7 orang meninggal, sedangkan yang diberi Paxlovid tak satu pun meninggal.
Baca juga: Daftar Indeks Pemulihan Covid-19, Indonesia Nomor 1 Se-ASEAN
(Sumber: Kompas.com/Aditya Jaya Iswara, Nur Rohmi Aida | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Aditya Jaya Iswara)