Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Batu Dilanda Banjir, Ini Penjelasan Ahli mengenai Penyebabnya

Kompas.com - 05/11/2021, 18:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kawasan pertanian

Purnomo juga mengatakan, kawasan tersebut juga banyak digunakan untuk pertanian, sehingga muncul sebuah lapisan tertentu akibat pengolaan lahan selama puluhan tahun.

Menurutnya, lapisan itu mengurangi daya serap tanah, sehingga pada saat hujan pertama antara 31 Oktober-2 November membuat tanah cepat jenuh.

"Karena kondisinya jenuh, ya cepet banjir," ujarnya.

Untuk upaya mitigasi, Hadi menyarankan agar pemerintah setempat mengecek sistem sungai yang ada.

Pengecekan ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada tempat-tempat tertentu di sepanjang sungai yang memiliki kapasitas minimalis.

Baca juga: Kisah Mahendra dan Anaknya Tewas Terseret Arus Banjir Bandang di Kota Batu yang Hancurkan Rumahnya

Rusaknya daerah resapan

Dikutip dari Kompas.com, (5/11/2021) Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Muhammad Rizal mengatakan, intensitas hujan yang tinggi itu diperparah dengan daerah resapan di hulu sungai yang mulai rusak.

Kondisi tersebut menjadikan arus banjir membawa material lumpur, batu dan kayu.

"Curah hujan yang cukup tinggi ini diperparah dengan kondisi tangkapan airnya yang sudah terbuka itu menyebabkan banyak sekali erosi tanah dan batu, kemudian juga kayu-kayu yang memang perlu diperbaiki supaya itu tidak terjadi lagi," katanya.

Menurut Rizal, erosi akibat kerusakan daerah resapan menimbulkan bendungan alami di aliran sungai di salah satu desa terdampak tersumbat saat terjadi banjir.

Akibatnya DAM alami tersebut jebol dan menyebabkan banjir bandang.

"Jadi airnya tidak mengalir tapi malah naik ke atas. Terus kemudian bendungan alami dari tanah batu dan kayu itu jebol. Itulah yang menyebabkan banjir bandang," kata Rizal.

Pihaknya menyarankan agar segera ada langkah-langkah yang jelas dan tegas untuk menata daerah tangkapan air di Kali Brantas.

Baca juga: Banjir Bandang di Batu, 12 Daerah Ini Perlu Waspada Banjir Bandang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com