Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Racikan Daun Kelor dan Beras Bisa Sembuhkan Jerawat? Simak Kata Ahli

Kompas.com - 04/11/2021, 11:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar unggahan yang membagikan informasi bahwa racikan daun kelor dan beras diklaim dapat mengobati jerawat beredar di Facebook pada Jumat (29/10/2021).

"Baru tau klo daun kelor bisa bikin hilang jerawat. Setauku cmn di bkin sayur sja," tulis akun Facebook ini.

Pengunggah juga membagikan video yang menunjukkan proses pembuatan racikan masker daun kelor dan beras.

Benarkah informasi itu?

Dokter spesialis kulit yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, dr Dedianto Hidajat, mengatakan, penggunaan racikan daun kelor dan beras tidak disarankan bagi kulit berjerawat.

Baca juga: Viral Salam dari Binjai, Bocah di Lamongan dan Salatiga Rusak Pohon Pisang Warga

Ia menyebutkan, jika ingin mendapatkan manfaat dari daun kelor atau beras untuk wajah, bisa dengan ekstrak dari bahan-bahan tersebut, bukan dengan meraciknya dengan takaran sesukanya.

"Sebaiknya dalam bentuk krim dari ekstraknya ya. Apalagi ini masih butuh penelitian lebih lanjut untuk diaplikasikan ke kulit manusia," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/10/2021).

Dedi juga mengingatkan agar memperhatikan kebersihan bahan tersebut sebelum digunakan pada wajah.

"Mesti hati-hati akan kebersihannya dan kemudian perlu diketahui juga bahwa jerawat atau acne vulgaris ini kan penyebabnya multifaktorial ya," lanjut dia.

Ia menekankan faktor kebersihan karena rendaman air beras dan daun kelor memang mengandung berbagai zat bermanfaat. Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat tersebut sebaiknya dalam bentuk yang sudah diekstrak terlebih dulu, tidak serta merta direndam dan dicampur begitu saja.

Baca juga: Pelanggaran Polisi Tahun 2021 Diklaim Turun, Kenapa Banyak yang Viral?

Penting juga untuk mengingat bahwa kulit yang berjerawat termasuk dalam kategori kulit sensitif.

Khasiat air beras dan daun kelor

Dedi mengatakan, ada beragam khasiat zat yang terkandung dalam air beras.

Menurut penelitian, kata dia, kandungan itu yakni gamma oryzanol. Zat ini mempunyai fungsi sebagai efek proteksi terhadap sinar UV.

"Gamma oryzanol memang berdasarkan penelitian awal mempunyai efek proteksi terhadap sinar UV," ujar Dedi.

Sementara, dalam daun kelor atau moringa oleifera leafs teridentifikasi mengandung vitamin A, B, C, niasin, kalsium, zat besi, asam folat, zinc, dan fosfor.

Daun kelor juga mengandung berbagai antioksidan yang bermanfaat untuk anti radang dan penangkal radikal bebas.

"Ya tentu saja manfaat yang ada dalam kandungan air beras dan daun kelor ini baik untuk kesehatan kulit dan berbagai penyakit kulit, salah satunya jerawat," ujar Dedi.

"Namun untuk mendapatkan efek baik ini tentu perlu proses ya seperti ekstraksi dari kedua bahan ini. Dan sepertinya masih perlu penelitian lebih lanjut ya," lanjut dia. 

Terlepas dari manfaatnya, penggunaan racikan beras dengan daun kelor yang dilakukan dengan meraciknya sendiri bisa berpotensi menimbulkan iritasi pada kulit wajah.

"Ada efek sampingnya, terutama untuk yang berkulit sensitif dan sedang meradang," ujar Dedi.

Tidak hanya iritasi, kulit wajah juga dapat mengalami alergi dan justru berisiko bertambah radang, bahkan bisa menimbulkan terjadinya infeksi.

"Akhirnya bukannya malah jadi bagus dan sehat wajahnya tapi malah menimbulkan bekas infeksi," kata dia.

Baca juga: Viral, Video Truk Bawa Puluhan Motor Hangus Terbakar di Tol Nganjuk, Bagaimana Awalnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby Tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby Tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com