Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masuk Daftar Negara Level 1 Covid-19 Versi CDC

Kompas.com - 31/10/2021, 10:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan risiko rendah penularan Covid-19.

Dalam pengkategorian yang dilakukan oleh CDC (update 25 Oktober 2021) tersebut, Indonesia masuk dalam level 1, dari 4 level yang ada.

Mengutip laman CDC, level 1 diperuntukkan bagi negara dengan risiko Covid-19 rendah, level 2 risiko sedang, level 3 risiko tinggi, dan level 4 risiko sangat tinggi.

Baca juga: Kasus Kematian akibat Covid-19 Indonesia Nomor 7 di Dunia

Indonesia masuk level 1 atau risiko rendah

Indonesia masuk daftar negara level 1 risiko rendah Covid-19 versi CDC.CDC Indonesia masuk daftar negara level 1 risiko rendah Covid-19 versi CDC.
Dalam peta CDC, Indonesia menjadi negara Level 1, sejajar dengan China, Hong Kong, dan negara lainnya.

Oleh karena itu, CDC dalam imbauannya, tidak melarang warga AS berkunjung ke Indonesia dengan catatan mereka sudah melakukan vaksinasi Covid-19 secara penuh.

Berbeda dengan level-level di atasnya, untuk negara di kategori level 2, masyarakat baru boleh berkunjung jika sudah menerima vaksin.

Masyarakat yang belum divaksin dan yang mungkin mengalami sakit berat jika terserang Covid-19, disarankan untuk tak bepergian ke negara tersebut jika tak mendesak.

Beberapa negara di level 2, seperti India dan Polandia.

Selanjutnya, untuk negara-negara Level 3, hanya masyarakat yang sudah divaksin lengkap yang boleh pergi. Mereka yang belum vaksin diminta tidak bepergian  ke sana.

Negara level 3, misalnya Jepang dan Rusia.

Terakhir untuk level 4, CDC menyarankan siapa pun untuk menghindari perjalanan ke negara-negara kategori ini. Negara level 4, misalnya Malaysia dan Saudi Arabia.

Baca juga: Tarif Tes PCR di RI Disebut Lebih Murah, Berapa di Negara ASEAN Lain?

Indikator penilaian risiko CDC

Berikut indikator penilaian yang digunakan CDC untuk menentukan level:

1. Kriteria utama

Kriteria utama akan melihat jumlah kasus infeksi baru selama 28 hari terakhir di suatu negara dan membandingkan dengan jumlah penduduk.

Untuk negara dengan jumlah dari 100.000 jiwa berikut:

  • Tingkat 1: kurang dari 50 kasus/100.000 jiwa
  • Tingkat 2: 50-99 kasus/100.000 jiwa
  • Tingkat 3: 100-500 kasus/100.000 jiwa
  • Tingkat 4: lebih dari 500 kasus/100.000 jiwa

Sementara untuk negara dengan kurang dari 100.000 jiwa:

  • Tingkat 1: kurang dari 50 kasus
  • Tingkat 2: 50-99 kasus
  • Tingkat 3: 100-500 kasus
  • Tingkat 4: lebih dari 500 kasus

Pada kedua kelompok negara tersebut, CDC juga akan mengatasi perkembangan kasus baru harian di sana. Terdapat kecenderungan meningkat, menurun, maupun stabil.

2. Kriteria sekunder

Dalam hal ini CDC menilai penilaian pengujian. Penilaian menggunakan dua metrik kriteria sekunder, yakni tingkat pengujian populasi dan rasio uji-untuk-kasus.

Tingkat pengujian populasi adalah jumlah tes yang dilakukan per 100.000 orang selama 28 hari.

Sementara rasio uji untuk kasus adalah jumlah tes yang dilakukan untuk setiap kasus yang dilaporkan selama periode 28 hari yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com