Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam seorang perempuan muda diklaim mengalami stroke, beredar di media sosial.
Dalam video itu, tampak perempuan itu mengeluh sakit dan bentuk wajahnya miring seperti gejala stroke.
Seorang pria dalam video mengatakan, perempuan tersebut sering mengonsumsi jengkol dan petai. Ia pun mengimbau masyarakat agar menjauhi dua makanan itu karena bisa menyebabkan stroke.
Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu tidak benar atau hoaks.
Menurut ahli, tidak ada hubungannya antara makan jengkol dan petai dengan stroke.
Narasi yang mengklaim jengkol dan petai dapat menyebabkan stroke diunggah oleh akun ini di media sosial Facebook.
Berikut narasi unggahan video itu:
Stroke usia muda akibat makan jengkol dan pete
Sementara, dari video itu, terdengar percakapan dengan transkripsi berikut ini:
"Enggak apa-apa nanti dibantu pencet, kasian dia masih muda. Emang konsumsinya (pete dan jengkol) tiap hari? oh enggak tiap hari. Kenapa bisa cepet bener ya. Kasian ya, sampai miring-miring (wajahnya), usia masih muda. Ya kawan ya, pete jengkol jangan banyak-banyak ya. Bukan buat obat ya, tapi tambah bikin stroke. Aku udah bilangin dari keliling daerah. Aku sering kasih tau ke orang-orang, kalau tidak mau denger ya tidak apa-apa. Jengkol pete itu jangan, tidak boleh dikonsumsi, itu mengandung stroke. Jengkol pete jangan dikonsumsi lagi ya. nih akibatnya ya."
Konfirmasi Kompas.com
Dokter spesialis saraf RSUP Dr Sarjito Sleman, dr. Paryono, Sp.S(K), mengatakan, tidak ada hubungannya antara makan jengkol dan petai dengan stroke.
Menurut dia, klaim tersebut masih perlu dibuktikan.
"Yang jelas faktor risiko stroke tidak ada jengkol dan petai, tapi hipertensi, merokok, gula, asam urat," kata Paryono saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (28/10/2021).
Khusus untuk petai, Paryono menyebutkan bisa meningkatkan risiko asam urat.