Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Menilik Peran Pemuda dalam Arah Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia

Kompas.com - 28/10/2021, 14:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kemudian, ketika Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, sejumlah tokoh-tokoh muda terus tampil menjadi katalisator proklamasi kemerdekaan.

Hingga akhirnya pada 17 Agustus 1945, atas desakan kelompok muda, Soekarno yang juga terinspirasi dari Sumpah Pemuda memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Secara garis besar dapat juga disimpulkan bahwa semangat nasionalisme di Indonesia secara formal bermula dari lahirnya organisasi Boedi Oetomo dan Sumpah Pemuda yang secara sederhana dapat dimaknai bahwa saat itu bangsa Indonesia merupakan suatu imagined community/komunitas yang terbayangkan (Ben Anderson, 1983) dan sedang berproses untuk merancang masa depannya.

Perjuangan pemuda setelah kemerdekaan

Layaknya perjuangan menuntut keadilan yang tidak pernah ada habisnya, kaum muda Indonesia terus hadir ketika terjadi ketidakberesan sosial dan kesewang-wenangan yang dilakukan oleh kelompok penguasa terhadap rakyatnya di berbagai lintas zaman.

Setiap rezim penguasa seakan tidak luput dari kesalahan, dan di sinilah sejak dulu kelompok muda dengan idealisme, keberanian, serta pemikirannya yang kritis selalu lantang menyuarakan kebenaran dan keadilan untuk memberontak terhadap kemapanan dengan tujuan meluruskan hal-hal yang dianggap bengkok.

Salah satu contohnya adalah momen reformasi pada Mei 1998. Kritik keras kelompok intelektual muda dari berbagai wilayah Indonesia berhasil menggulingkan kepemimpinan rezim Orde Baru yang dinilai totaliter, bertangan besi dan membungkam demokrasi.

Dari sini kita dapat lagi menyimpulkan bahwa peran kelompok muda tidak bisa dianggap sepele karena sejarah mencatat bahwa setiap gerakan kelompok muda dalam menentang segala bentuk kejahatan dan ketidakadilan sosial selalu berakhir dengan perubahan.

Pemuda dan masa depan Indonesia

Sederet peristiwa sejarah Indonesia di masa lalu yang mencatat peran penting dan keterlibatan pemuda sebagai agen perubahan demi Indonesia yang lebih baik harus terus dimaknai sebagai perjuangan yang tidak akan pernah selesai.

Perjuangan kelompok muda di masa lalu adalah meraih kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajahan dan melawan rezim pemerintahan yang totaliter.

Nah, peran mereka di era reformasi adalah melanjutkan perjuangan dengan sekuat tenaga membangun semangat nasionalisme untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia dari segala bentuk kekuatan yang berpotensi memecah belah kedaualatan bangsa.

Tidak hanya itu. Perjuangan juga bisa dilakukan dengan terus menorehkan prestasi di berbagai bidang serta memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Yang terpenting lagi, natur generasi muda yang identik dengan idealisme, nasionalisme, agen perubahan, kritik, keraguan terhadap yang mapan, penyambung suara rakyat harus selalu tumbuh subur dalam jiwa mereka karena.

Natur seperti itulah yang akan selalu membuat mereka menjadi polisi moral di garda terdepan bilamana terjadi kezaliman yang dilakukan oleh rezim penguasa terhadap rakyat.

Oleh karena itu, wacana sejarah dan memori kolektif bangsa masa lalu yang melibatkan tokoh-tokoh penting kaum muda dalam berbagai peristiwa sejarah beserta perubahan-perubahan yang dilakukannya juga harus terus digulirkan.

Ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengingatkan kelompok muda Indonesia tentang pentingnya idealisme dan kehadiran mereka sebagai harapan yang membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Karena sesungguhnya, seperti apa yang disuarakan oleh Tan Malaka, "idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda."

Maka itu, teruslah tumbuh generasi muda yang cerdas, nasionalis, kritis, dan humanis.

Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 untuk seluruh pemuda Indonesia. Selamat berjuang melanjutkan cita-cita luhur bangsa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Capai Rp 271 Triliun, Berikut Rincian Penghitungan Kasus Korupsi Timah di Bangka Belitung

Capai Rp 271 Triliun, Berikut Rincian Penghitungan Kasus Korupsi Timah di Bangka Belitung

Tren
Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Tren
10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

Tren
The Simpsons Disebut Sudah Memprediksi Runtuhnya Jembatan Baltimore, Bagaimana Faktanya?

The Simpsons Disebut Sudah Memprediksi Runtuhnya Jembatan Baltimore, Bagaimana Faktanya?

Tren
Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

Tren
7 Daftar Pelanggaran Etik yang Terbukti Dilakukan Anwar Usman

7 Daftar Pelanggaran Etik yang Terbukti Dilakukan Anwar Usman

Tren
9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

Tren
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Tren
Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Tren
RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

Tren
Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Tren
7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Tren
Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com