Kemudian, ketika Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, sejumlah tokoh-tokoh muda terus tampil menjadi katalisator proklamasi kemerdekaan.
Hingga akhirnya pada 17 Agustus 1945, atas desakan kelompok muda, Soekarno yang juga terinspirasi dari Sumpah Pemuda memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Secara garis besar dapat juga disimpulkan bahwa semangat nasionalisme di Indonesia secara formal bermula dari lahirnya organisasi Boedi Oetomo dan Sumpah Pemuda yang secara sederhana dapat dimaknai bahwa saat itu bangsa Indonesia merupakan suatu imagined community/komunitas yang terbayangkan (Ben Anderson, 1983) dan sedang berproses untuk merancang masa depannya.
Layaknya perjuangan menuntut keadilan yang tidak pernah ada habisnya, kaum muda Indonesia terus hadir ketika terjadi ketidakberesan sosial dan kesewang-wenangan yang dilakukan oleh kelompok penguasa terhadap rakyatnya di berbagai lintas zaman.
Setiap rezim penguasa seakan tidak luput dari kesalahan, dan di sinilah sejak dulu kelompok muda dengan idealisme, keberanian, serta pemikirannya yang kritis selalu lantang menyuarakan kebenaran dan keadilan untuk memberontak terhadap kemapanan dengan tujuan meluruskan hal-hal yang dianggap bengkok.
Salah satu contohnya adalah momen reformasi pada Mei 1998. Kritik keras kelompok intelektual muda dari berbagai wilayah Indonesia berhasil menggulingkan kepemimpinan rezim Orde Baru yang dinilai totaliter, bertangan besi dan membungkam demokrasi.
Dari sini kita dapat lagi menyimpulkan bahwa peran kelompok muda tidak bisa dianggap sepele karena sejarah mencatat bahwa setiap gerakan kelompok muda dalam menentang segala bentuk kejahatan dan ketidakadilan sosial selalu berakhir dengan perubahan.
Sederet peristiwa sejarah Indonesia di masa lalu yang mencatat peran penting dan keterlibatan pemuda sebagai agen perubahan demi Indonesia yang lebih baik harus terus dimaknai sebagai perjuangan yang tidak akan pernah selesai.
Perjuangan kelompok muda di masa lalu adalah meraih kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajahan dan melawan rezim pemerintahan yang totaliter.
Nah, peran mereka di era reformasi adalah melanjutkan perjuangan dengan sekuat tenaga membangun semangat nasionalisme untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia dari segala bentuk kekuatan yang berpotensi memecah belah kedaualatan bangsa.
Tidak hanya itu. Perjuangan juga bisa dilakukan dengan terus menorehkan prestasi di berbagai bidang serta memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Yang terpenting lagi, natur generasi muda yang identik dengan idealisme, nasionalisme, agen perubahan, kritik, keraguan terhadap yang mapan, penyambung suara rakyat harus selalu tumbuh subur dalam jiwa mereka karena.
Natur seperti itulah yang akan selalu membuat mereka menjadi polisi moral di garda terdepan bilamana terjadi kezaliman yang dilakukan oleh rezim penguasa terhadap rakyat.
Oleh karena itu, wacana sejarah dan memori kolektif bangsa masa lalu yang melibatkan tokoh-tokoh penting kaum muda dalam berbagai peristiwa sejarah beserta perubahan-perubahan yang dilakukannya juga harus terus digulirkan.
Ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengingatkan kelompok muda Indonesia tentang pentingnya idealisme dan kehadiran mereka sebagai harapan yang membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Karena sesungguhnya, seperti apa yang disuarakan oleh Tan Malaka, "idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda."
Maka itu, teruslah tumbuh generasi muda yang cerdas, nasionalis, kritis, dan humanis.
Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 untuk seluruh pemuda Indonesia. Selamat berjuang melanjutkan cita-cita luhur bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.