Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober

Kompas.com - 28/10/2021, 09:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

KOMPAS.com - Begitulah ikrar anak-anak muda untuk persatuan Indonesia pada Kongres Pemuda, 28 Oktober 1928.

Ikrar tersebut kemudian banyak dikenal sebagai Sumpah Pemuda, salah satu titik balik perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

Kilas balik Sumpah Pemuda

Sebelum diadakan kongres yang menghasilkan Sumpah Pemuda itu, muncul beragam organisasi yang diinisiasi oleh kalangan muda.

Salah satu di antaranya adalah Tri Koro Darmo yang didirikan oleh Satiman pada 7 Maret 1915.

Organisasi ini menginginkan perubahan cara pandang para pemuda dan kondisi yang terjadi di Indonesia saat itu.

Seiring berjalannya waktu, organisasi ini kemudian berubah nama menjadi Jong Java yang diisi oleh para pemuda Jawa, Madura, Bali, hingga Lombok.

Kemudian, banyak bermunculan organisasi serupa yang berbasis kesukuan, seperti Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Karena organisasi kedaerahan yang semakin banyak bermunculan, diadakan Kongres Pemuda I pada 1926.

Dalam kongres itu, lahir gagasan penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Salah satu penggagasnya adalah Muhammad Yamin.

Melalui pidatonya, Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesusastraan di Masa Mendatang, Yamin "menyodorkan" bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Akan tetapi, Kongres Pemuda I ini dinilai belum membuahkan hasil karena masih ada ego kedaerahan dan kesukuan yang sangat kuat.

Dengan kondisi itu, diadakan kembali Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928. Kongres ini melahirkan satu pemikiran yang sama, yaitu perjuangan melawan penjajah.

Saat kongres tengah berlangsung, Yamin mulai menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" tersebut dalam suatu kertas. Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres.

Deklarasi bernama Sumpah Pemuda itu lahir setelah para peserta menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda dan dibacakan pada 28 Oktober 1928.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com