KOMPAS.com - Sejumlah konsumen yang membeli barang-barang berbau Kpop mengaku paket kiriman mereka dibobol dan hilang selama perjalanan.
Barang-barang berbau Kpop seperti photocard (PC), snack freebies, album, skin care, dan lain-lain, disebutkan tidak diterima secara utuh bahkan hilang.
Jasa pengiriman barang hingga e-commerce dipertanyakan warganet karena tidak hanya satu dua orang yang mengalami hal ini.
Baca juga: Ramai Paket Berbau Kpop Diduga Dibobol dan Hilang, Ini Cerita Korban
Beberapa Twit yang mengungkapkan hal ini viral di media sosial. Berikut beberapa diantaranya:
TANYARL CW // KOREA
— ON?Follow @tanyakanrl ? (@bertanyarl) October 26, 2021
KEK GINI BISA DILAPORIN GA SIH? KASIAN BGT YANG BELI PC???????? pic.twitter.com/IJqdnTWbGk
tanyarl ini udah keterlaluan banget sii jatohnya maling. bayangin lu beli barang tapi barangnya ilang dan tinggal tempatnya aja, mana pas ngelapor dijawabnya pake bot lagi dan ekspedisi yg lain ga nanggepi. Miris
— ON?Follow @tanyakanrl ? (@bertanyarl) October 25, 2021
pic.twitter.com/cb4ub29l5A
creepy banget tadi pas nganter paket, mbanya nanya isinya apa, gua jawab aja notes buat catetan, terus mbanya bilang “oh bukan pc yang mahal itu ya” gua kek ya terus kalo pc emng kenapa yhh, auto jawab “ngga mba hahaha bukan” maaf mba saya ada trust issues, jadi gabisa jujur bgt
— ??? ? (@JAPANESEW3B) October 23, 2021
Bagaimana tanggapan jasa pengiriman dan e-commerce?
Public Relations J&T Express, Elena, menanggapi bahwa kasus yang ramai dibicarakan di Twitter telah ditelusuri dan ditemukan seorang karyawan yang tidak memenuhi standar.
"Mengenai hal tersebut, kami telah melakukan penelusuran pada pihak terkait. Ini merupakan perilaku dari salah satu karyawan kami yang tidak memenuhi standar dan menimbulkan kekeliruan di masyarakat," kata Elena pada Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
Elena mengatakan, pada kasus tersebut bukan paket yang hilang. Namun ada karyawan yang menyebarkan kekeliruan informasi terkait paket merchandise Kpop.
"Untuk kasus yang sedang diperbincangkan di Twitter sebenarnya bukanlah masalah paket yang hilang sih. Namun terkait dengan unggahan salah satu karyawan kami yang menyebarkan kekeliruan informasi paket merchandise KPOP yang dijual di social media," tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa setiap paket yang dikirimkan melalui J&T Express diproses sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.
Sesuai standar, setiap karyawan diberlakukan pemeriksaan ketika meninggalkan area kerja untuk memastikan tidak membawa yang bukan menjadi hak miliknya sehingga tidak dimungkinkan karyawan untuk mengelola barang milik pelanggan.
"Kami akan memberi edukasi dan tindakan tegas kepada karyawan terkait sebagai bentuk evaluasi profesionalisme kerja," imbuhnya.
Baca juga: Viral Twit Paket COD Datang Tanpa Dipesan, Ada Kaus Kaki Seharga Rp 60.000
Selain itu Elena juga mengatakan terdapat kemungkinan paket hilang maupun tercecer di lapangan.
Apabila memang kesalahan ada di pihak ekspedisi, Elena menyebut tentunya pihaknya akan memastikan untuk melakukan proses pertanggungjawaban sesuai prosedur.
"Kami juga pastikan paket pelanggan tidak diperjualbelikan oleh oknum manapun dan tentunya apabila pelanggan memiliki kendala ketika menerima paket dapat menghubungi call center kami untuk prosedur klaim," tegasnya.
Pihaknya mengatakan akan selalu berusaha menanggapi berbagai keluhan yang ada. Apabila pelanggan memberikan kronologi dan resi pihaknya akan melakukan pengecekan di lapangan.
Baca juga: Viral, Cerita Korban Penipuan Paket COD Fiktif, Ini Tanggapan Lazada
Terkait pengecekan paket ketika akan dikirim, Elena mengatakan sesuai prosedurnya, admin drop point perlu menanyakan isi paket untuk mencantumkan ke dalam sistem. Adapun tujuannya untuk menghindari kekeliruan.
"Karena bila berisi barang kategori DG itu tidak dapat dikirimkan dan akan langsung ditolak di drop point. Karena terkadang customer kurang mengetahui apa yang boleh dan tidak dikirimkan melalui jasa kirim kategori parcel seperti kami dimana kebanyakan via jalur udara," ujar Elena.
Selain itu, bila ada paket-paket elektronik biasanya pihaknya menawarkan asuransi. Barang-barang pecah belah juga akan ditanyakan, apakah sudah dipacking rapi dan aman, sehingga admin drop point perlu menanyakan isi paket.
Terkait paket yang dibuka, Elena menjelaskan paket yang dibuka biasanya terindikasi berisi barang terlarang.
"Terutama bila melewati mesin X-ray discan terlihat barang terlarang umumnya akan kami buka dan selidiki bersama pihak berwenang," imbuh Elena.
Baca juga: Foto Viral Driver Gojek Sedang Cari Pesanan di Tumpukan Paket, Ini Penjelasannya...
Sementara itu, Chief Marketing and Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati mengaatakan, pihaknya meminta maaf atas kejadian paket yang sobek dan isinya hilang.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul atas pemberitaan di utas Twitter beberapa penerima paket yang menggunakan layanan SiCepat Ekspres mengeluh paket disobek dan isinya hilang," ungkapnya pada Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa untuk kasus akun Twitter @wavyselling sudah diselesaikan dan kurir telah melakukan kunjungan untuk meminta maaf.
Baca juga: Truk Pengiriman JNE Terbakar di Lampung, Bagaimana Nasib Paket yang Dibawa?
Pihaknya juga akan melakukan penggantian pada kasus tersebut karena memang paket masuk ke cabang sudah dalam keadaan sobek hanya di kemasannya.
"Namun kami berkomitmen untuk melakukan penggantian. Kami memastikan bahwa, setiap paket diperlakukan secara sama, hati-hati, dan melalui proses yang sesuai dengan standar prosedur operasional," imbuhnya.
Dia menambahkan ketika customer mendapati paketnya hilang atau tidak sampai, pihaknya mengimbau untuk menginformasikan ke layanan customer service melalui call center, yakni 021-5020-0050 atau WhatsApp di 0813-1920-0030/0812-9966-6088, dan email: customer.care@sicepat.com.
"Kami akan melakukan investigasi terhadap kerusakan dan kehilangan paket, serta penggantian paket jika terbukti rusak atau hilang," jelasnya.
Juga dihubungi terpisah, Head of Public Affairs, Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menjelaskan pihaknya masih melakukan investigasi terkait hal ini, sehingga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kami sedang melakukan investigasi terkait laporan ini. Jika ditemukan adanya pelanggaran secara hukum, kami akan serahkan masalah ini kepada pihak berwajib," ungkapnya pada Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.