Menurutnya, jika bahan-bahan tersebut disimpan terlalu lama maka lulur berisiko tercemar karena ditumbuhi oleh bakteri, jamur, atau mikroorganisme lain.
Serta apabila ditambahkan susu maka lulur semakin tidak tahan lama untuk disimpan.
Jika lulur tercemar oleh mikroorganisme, dikhawatirkan akan menimbulkan efek yang merugikan untuk kulit karena bakteri tersebut bisa berpindah ke kulit.
Baca juga: Dialami Dewi Perssik, Apa yang Perlu Diketahui soal Ruam Kulit pada Pasien Covid-19?
Jika ingin disimpan di kulkas menurutnya hanya akan bertahan sekitar tiga hari saja.
“Tetap yang ideal sekali bikin langsung habis dipakai,” kata dia.
Adapun untuk manfaat penggunaan lulur, Inggrid mengatakan bahan-bahan tersebut tidak untuk memutihkan kulit, namun cenderung untuk mencerahkan kulit.
Hal ini karena kombinasi bahan-bahan tersebit dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan bersifat meredakan peradangan kulit.
Baca juga: Hand Sanitizer PH 2,5, Amankah untuk Kulit?
Menurutnya bahan juga memiliki sifat menghambat enzim tirosinase sehingga dapat membantu mencegah kulit lebih gelap.
Adapun susu menurutnya juga membantu untuk melembabkan kulit dan membantu efek pencerah.
Akan tetapi ia menekankan manfaat-manfaat tersebut tidak akan muncul secara instan.
Hal ini karena bahan-bahan alam perlu waktu, sehingga hasilnya bisa dilihat setelah beberapa waktu pemakaian.
Baca juga: Hati-hati, Jangan Sembarangan Campur Pemutih dan Cairan Lain untuk Bikin Disinfektan