Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] AJB Berlaku 5 Tahun, Tanah Jadi Milik Negara jika Tak Urus Sertifikat

Kompas.com - 25/10/2021, 10:56 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi yang menyebutkan bahwa Akta Jual Beli tanah atau AJB berlaku selama 5 tahun sejak tahun 2021.

Informasi yang beredar di media sosial Facebook itu juga menyatakan, jika tanah tersebut tidak diurus sertifikatnya, maka tanah akan menjadi milik negara. 

Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi mengenai pesan yang menyebut adanya waktu tenggat untuk mengurus sertifikat tanah diunggah oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Tangkapan layar pesan soal tanah akan jadi milik negara jika pemiliknya tidak mengurus sertifikat tanah selama 5 tahun.Facebook Tangkapan layar pesan soal tanah akan jadi milik negara jika pemiliknya tidak mengurus sertifikat tanah selama 5 tahun.

Informasi itu menyebutkan, jika tidak mengurus sertifikat tanahnya selama 5 tahun, maka tanah tersebut akan menjadi milik negara atau Akta Jual Beli (AJB) tidak dapat digunakan sebagai bukti kepemilikan tanah.

Disebutkan pula bahwa aturan itu berlaku mulai 2021.

Berikut narasi informasi yang dibagikan.

"*Akte Jual Beli Tanah,hanya diberi waktu 5 tahun sejak 2021 ini, kalau tidak di urus SERTIFIKATNYA, Tanah tersebut akan menjadi milik Negara atau AJB tidak dapat digunakan lagi sebagai bukti Kepemilikan Tanah*.

Hayo Bagi yang punya tanah yang Suratnya masih AJB ( Akte Jual Beli ) segera urus Sertifikatnya , kalau tidak di urus akhirnya akan jadi Milik Negara karena AJB bukan sebagai Bukti atas kepemilikan tanah tsb.

*Terimakasih.*
*Semoga info ini ada Manfaatnya.*"

Konfirmasi Kompas.com

Mengutip akun resmi Instagram Kementerian ATR/BPN, @kementerian.atrbpn, disebutkan bahwa informasi yang tersebar di media sosial adalah tidak benar atau hoaks.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian ATR/BPN (@kementerian.atrbpn)

Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya Nirmawati mengatakan, informasi tersebut tidak benar.

Ia juga meminta masyarakat untuk jangan mudah percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/10/2021), Yulia menjelaskan, Akta Jual Beli adalah akta otentik perbuatan hukum peralihan hak atas tanah karena jual-beli yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

"Pengaturannya tidak tertulis dalam PP Nomor 18 Tahun 2021. PP Nomor 18 Tahun 2021 mengatur tentang hal yang berbeda dan tidak relevan dengan pengaturan tentang Akta Jual Beli," ujar Yulia.

Kementerian ATR/BPN mengimbau, jika ada yang menemukan informasi serupa atau ingin mengonfirmasi kebenaran dari suatu informasi, bisa menghubungi layanan informasi Kementerian ATR/BPN.

Berikut laman atau saluran yang bisa digunakan:

Kesimpulan

Informasi yang menyebut bahwa Akta Jual Beli berlaku selama 5 tahun dan tanah akan menjadi milik negara jika pemiliknya tidak mengurus sertifikat tanah adalah informasi salah atau hoaks.

Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya Nirmawati menegaskan, informasi tersebut tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

Tren
Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Tren
Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Tren
Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Tren
7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

Tren
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Tren
Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Tren
Cara Membatasi Jumlah Perangkat yang Tersambung Hotspot di Ponsel Android

Cara Membatasi Jumlah Perangkat yang Tersambung Hotspot di Ponsel Android

Tren
Ramai soal Mobil Seruduk Gerobak PKL di Pasar Klewer Solo, Sopir Diduga Meninggal Saat Menyetir

Ramai soal Mobil Seruduk Gerobak PKL di Pasar Klewer Solo, Sopir Diduga Meninggal Saat Menyetir

Tren
Daftar Rudal Balistik yang Dimiliki Iran dan Israel

Daftar Rudal Balistik yang Dimiliki Iran dan Israel

Tren
Apakah Terlambat 1 Hari Membayar BPJS Kesehatan Terkena Denda? Ini Penjelasannya

Apakah Terlambat 1 Hari Membayar BPJS Kesehatan Terkena Denda? Ini Penjelasannya

Tren
Mengenal Isfahan, Kota Bersejarah yang Jadi Target Serangan Israel ke Iran

Mengenal Isfahan, Kota Bersejarah yang Jadi Target Serangan Israel ke Iran

Tren
7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com